kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.764   36,00   0,21%
  • IDX 6.345   82,59   1,32%
  • KOMPAS100 910   14,15   1,58%
  • LQ45 712   5,78   0,82%
  • ISSI 199   4,93   2,54%
  • IDX30 374   2,30   0,62%
  • IDXHIDIV20 453   2,48   0,55%
  • IDX80 103   1,72   1,70%
  • IDXV30 110   3,58   3,36%
  • IDXQ30 123   0,45   0,37%

Elon Musk Naik Pitam! Tesla Jadi Sasaran Hinaan Penasihat Trump


Kamis, 10 April 2025 / 12:20 WIB
Elon Musk Naik Pitam! Tesla Jadi Sasaran Hinaan Penasihat Trump
ILUSTRASI. Perseteruan terbuka antara CEO Tesla Elon Musk dan penasihat utama Presiden Donald Trump, Peter Navarro, memanas. REUTERS/Carlos Barria


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perseteruan terbuka antara CEO Tesla Elon Musk dan penasihat utama Presiden Donald Trump, Peter Navarro, memanas setelah Navarro secara terbuka mengkritik strategi produksi Tesla yang masih mengandalkan komponen dari luar negeri.

Dalam sebuah wawancara di CNBC, Navarro menyebut Musk bukan produsen mobil sejati, melainkan sekadar perakit kendaraan karena banyak komponen penting Tesla—seperti baterai dan elektronik—masih diimpor dari Jepang, China, dan Taiwan.

Tak tinggal diam, Musk langsung melontarkan kritik tajam melalui akun media sosial miliknya, X (sebelumnya Twitter), dengan menyebut Navarro sebagai “benar-benar bodoh” dan “lebih dungu dari sekarung batu”.

Kritik Navarro: Tesla Bukan “Produsen Mobil Sejati”

Mengutip Unilad, Peter Navarro, yang dikenal sebagai arsitek kebijakan perdagangan proteksionis era Trump, menggarisbawahi bahwa idealnya setiap bagian kendaraan listrik—dari ban, transmisi, hingga baterai—sebaiknya diproduksi di dalam negeri.

Baca Juga: Trump Bikin Elon Musk Rugi Triliunan! Kekayaan Anjlok Jadi di Bawah Rp 5.060 Triliun

"Kami ingin ban dibuat di Akron, transmisi di Indianapolis, dan mesin di Flint atau Saginaw. Kami ingin semuanya dari Amerika," ujar Navarro.

Menurutnya, ketergantungan terhadap komponen asing bukan hanya merugikan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi ancaman bagi keamanan nasional.

Ia menyamakan model bisnis Tesla dengan pendekatan BMW dan Mercedes-Benz di Spartanburg, Carolina Selatan, yang merakit mobil Jerman dengan mesin dari Eropa—sesuatu yang dianggap tidak memberikan nilai tambah signifikan bagi industri manufaktur AS.

Elon Musk Membalas: Tesla Paling “Amerika” di Antara Semua Merek

Musk menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan bahwa Tesla justru merupakan merek mobil yang paling banyak menggunakan komponen buatan Amerika dibandingkan produsen mobil lainnya, termasuk Ford. Ia menegaskan bahwa tudingan Navarro tidak hanya keliru, tetapi juga tidak berdasar.

"Navarro benar-benar bodoh. Apa yang dia katakan sangat keliru secara fakta," tulis Musk di akun X miliknya.

Pernyataan Musk ini memperlihatkan pertentangan tajam antara sektor swasta teknologi tinggi dan kebijakan ekonomi nasionalis yang didorong pemerintahan Trump, terutama menjelang pemilu 2024 di mana kebijakan tarif dan industri dalam negeri kembali menjadi isu utama.

Baca Juga: Gagal Total! Elon Musk Tak Mampu Cegah Trump Naikkan Tarif Impor, Ketegangan Memuncak

Kontroversi seputar Navarro juga mencuat karena latar belakang hukumnya. Ia sempat menjalani hukuman penjara selama empat bulan pada awal 2024 karena penghinaan terhadap Kongres setelah menolak hadir sebagai saksi dalam penyelidikan serangan ke Capitol Hill pada 6 Januari 2021. Hal ini juga turut dijadikan amunisi oleh Musk dalam membalas kritik tersebut.

Respons Gedung Putih: “Boys Will Be Boys”

Ketika diminta tanggapan oleh wartawan, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt memilih meremehkan perseteruan ini. Ia menyebutnya sebagai pertikaian biasa antara dua tokoh dengan pandangan berbeda.

"Ini hanya dua individu dengan pandangan berbeda soal tarif dan perdagangan. Kami biarkan saja pertengkaran publik ini berlanjut," ujar Leavitt.

Pernyataan ini mencerminkan posisi netral Gedung Putih dalam konflik antara pengusaha teknologi dan mantan penasihat ekonomi Gedung Putih yang kontroversial.



TERBARU

[X]
×