kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Kontroversi Gestur Elon Musk saat Perayaan Pelantikan Presiden Donald Trump


Selasa, 21 Januari 2025 / 20:01 WIB
Kontroversi Gestur Elon Musk saat Perayaan Pelantikan Presiden Donald Trump
ILUSTRASI. Gestur tangan Elon Musk saat berpidato dalam perayaan pelantikan Presiden Donald Trump pada Senin menuai perdebatan di dunia maya


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gestur tangan Elon Musk saat berpidato dalam perayaan pelantikan Presiden Donald Trump pada Senin menuai perdebatan di dunia maya.

Banyak yang mengaitkan gestur tersebut dengan salam Nazi, namun lembaga pemantau antisemitisme terkemuka menyatakan bahwa itu hanyalah ekspresi antusiasme.

Gestur yang Menimbulkan Perdebatan

Musk naik ke panggung Capital One Arena di Washington dengan sorakan meriah. Dalam pidatonya, Musk mengucapkan terima kasih kepada para pendukung Trump dengan penuh semangat.

Baca Juga: Elon Musk Melakukan 'Penghormatan ala Nazi' di Parade Pelantikan Donald Trump

Ia memulai dengan mengepalkan tangan di dadanya, kemudian mengulurkan tangan kanannya ke depan dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari rapat. Gestur serupa ia ulangi ke arah kerumunan di belakangnya sambil berkata:

"Hati saya untuk kalian. Berkat kalian, masa depan peradaban terjamin."

Reaksi dan Klarifikasi

Gestur ini langsung mendapat perhatian publik. Beberapa media, termasuk Jerusalem Post, mempertanyakan apakah Musk melakukan salam Nazi. Namun, Anti-Defamation League (ADL), lembaga yang memantau antisemitisme, membantah klaim tersebut: "Gestur itu tampaknya hanya gerakan canggung dalam momen penuh antusiasme, bukan salam Nazi."

Di Jerman, Charlotte Knobloch, Presiden Komunitas Yahudi di Munich dan Bavaria Atas, menyebut gestur Musk sebagai "sangat mengganggu". Ia lebih menyoroti posisi politik Musk yang mendukung partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), yang dikenal dengan agenda anti-imigrasi dan telah dicap ekstremis oleh badan keamanan Jerman.

Dukungan terhadap AfD dan Kontroversi Lanjutan

Musk secara terbuka mendukung AfD menjelang pemilu Jerman. Ia bahkan mengadakan siaran langsung bersama pemimpin partai tersebut di platform media sosialnya, X (sebelumnya Twitter). Dukungan ini menambah kekhawatiran terkait keterlibatan Musk dalam politik global, khususnya dengan kelompok yang dinilai anti-demokrasi.

Baca Juga: Gara-gara Elon Musk, Dana Pensiun Terbesar di Eropa Jual Seluruh Saham Tesla

Musk sendiri menepis kritik tersebut melalui X, menyebut tuduhan terhadap gesturnya sebagai serangan yang sudah usang: "Serangan 'semua orang adalah Hitler' ini sudah sangat basi."

Pembelaan dan Kritik di Media Sosial

Sebagian pengguna X membela Musk, menyebut gestur tersebut sebagai ekspresi bahwa "hatinya bersama para pendukung".

Namun, banyak pula yang mengkritik video pidato yang ia unggah ke X. Video tersebut terlihat sengaja dipotong sehingga tidak memperlihatkan gestur yang kontroversial.

Selanjutnya: OJK Terbitkan Peraturan Pemeringkat Kredit Alternatif

Menarik Dibaca: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×