Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Dewan Tesla telah mengusulkan rencana kompensasi US$ 1 triliun untuk CEO Elon Musk. Ini menjadi paket gaji perusahaan terbesar dalam sejarah.
Rencana yang diusulkan akan memberikan Musk hingga 12% dari saham Tesla senilai US$ 1,03 triliun jika perusahaan mencapai targetnya nilai pasar sebesar US$ 8,6 triliun. Rencana tersebut membutuhkan peningkatan valuasi Tesla hampir delapan kali lipat, atau sekitar US$ 7,5 triliun.
Jika diperoleh sepenuhnya, penghargaan tersebut akan meningkatkan kekuatan suara Musk secara material kekuatan suara dari sekitar 13% sahamnya. Ini pun mengintensifkan perdebatan mengenai tata kelola dan suksesi.
Baca Juga: Penjualan Tesla di India Masih Jauh dari Target
Pengajuan peraturan menempatkan Musk pada bidang yang berbeda dari eksekutif teknologi lainnya. Ia disebut mengubah Tesla dari startup EV khusus menjadi produsen mobil paling berharga di dunia, meningkatkan produksi, memperluas secara global dan mendorong industri menuju mobilitas listrik.
Pendukung paket gaji Musk yang ditingkatkan berpendapat bahwa rencana kompensasinya telah menyelaraskan insentifnya dengan pertumbuhan jangka panjang. Sementara para kritikus memperingatkan potensi negatifnya.
"Tuan Musk telah menunjukkan sejarah yang meresahkan karena mudah teralihkan ke jalur lain yang belum tentu secara langsung menguntungkan perusahaan seperti Tesla," kata Peter Anderson, pendiri Andersen Capital Management.
Dewan mengatakan penghargaan baru itu dapat meningkatkan sahamnya secara signifikan jika semua target terpenuhi dengan memberinya kontrol yang lebih besar saat Tesla berusaha menjadi perusahaan paling berharga di dunia.
Baca Juga: Penurunan Penjualan Mobil Tesla di Pasar Eropa Berlanjut hingga Bulan Agustus 2025
Dewan mengatakan penghargaan itu akan diberikan dalam beberapa tahap yang terkait dengan kapitalisasi pasar dan pencapaian operasional, termasuk produksi massal produksi robotaxis dan robot humanoid.
Sebelumnya, awal tahun ini Dewan Tesla menyetujui paket kompensasi sementara untuk CEO Elon Musk sekitar US$ 29 miliar dalam bentuk saham terbatas. Ini dirancang untuk mempertahankannya di pucuk pimpinan setidaknya hingga 2030.
Tesla telah mengajukan banding atas putusan Delaware. Perusahaan mengatakan bahwa rencana baru tersebut mencerminkan umpan balik pemegang saham dan perlindungan tata kelola yang lebih kuat.