Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
BANGKOK. Thailand akan memulai membangun tempat kremasi bagi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada bulan lalu.
Pemerintah Thailand menambah sedikitnya 8.000 orang untuk terlibat dalam upacara kremasi yang akan berlangsung setidaknya setahun lagi.
Sementara itu, upacara pemakaman harian dengan ritual Budha masih terus berlangsung di Grand Palace, Bangkok. Itu yang membuat Grand Palace sejak kematian sang raja ditutup untuk kunjungan turis.
Seperti dikutip Reuters, Wakil Perdana Menteri Thailand, Thanasak Patimaprakorn mengatakan, sebuah tim telah dibentuk untuk mengawasi pembangunan tumpukan kayu kremasi raja di alun-alun di depan istana. "Bangunan tersebut diharapkan bisa selesai sebelum September 2017. Tapi itu tergantung cuaca," ujarnya, Senin (21/11).
Satu-satunya putra mahkota dan ahli waris yang ditunjuk yakni Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn kemungkinan besar akan mewarisi posisi raja yang saat ini masih kosong. Namun, hingga kini masih belum ada kejelasan kapan putra mahkota akan resmi menggantikan ayahnya menjadi raja Thailand.
Raja monarki Bhumibol Adulyadej yang telah memerintah Thailand selama tujuh dekade selama menjadi raja dianggap mampu menjaga stabilisasi negara melewati era perubahan dan pergolakan sosial yang terjadi di negara tersebut. Itu yang membuat warga Thailand begitu kehilangan raja mereka.
Ketika KONTAN menyambangi Thailand awal bulan ini, masih tampak kedukaan yang kental di berbagai sudut kota. Banyak papan iklan digital diganti dengan tayangan video yang ditujukan untuk menghormati mendiang raja.
Papan duka cita berukuran besar pun banyak terpasang di halaman depan perkantoran yang tampak dari pinggir jalan. Selama masa berkabung, masyarakat Thailand juga menggunakan pakaian berwarna gelap seperti hitam, abu-abu atau biru. Atau mereka menyematkan pita hitam di baju untuk tanda duka.
"Selama seminggu pertama setelah raja meninggal, seluruh warga Thailand merasakan duka mendalam. Namun sekarang warga Thailand sudah kembali beraktivitas dan kondisi berangsur normal," kata Inkiez Buamahakul, salah satu warga Thailand.