Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham perusahaan-perusahaan pertahanan dunia melonjak tajam pada perdagangan pra-pasar hari ini, menyusul kabar serangan udara Israel terhadap ibu kota Iran, Teheran.
Peristiwa ini tidak hanya memicu gejolak geopolitik, tetapi juga mengguncang pasar keuangan global dan memperlihatkan tren lonjakan pada saham-saham yang bergerak di sektor militer dan pertahanan.
Saham War Stocks Melambung
Saham RTX Corporation (NYSE: RTX) tercatat naik sebesar 6,01%, sementara Lockheed Martin (NYSE: LMT) dan Northrop Grumman (NYSE: NOC) masing-masing menguat 4,20% dan 7,66% pada perdagangan pra-pasar.
Baca Juga: Iran Dibombardir Israel! 2 Petinggi Militer Tewas, Konflik Timur Tengah Memanas
Ketiganya merupakan perusahaan utama di industri pertahanan Amerika Serikat, yang memiliki eksposur besar dalam penyediaan sistem senjata, pesawat tempur, dan teknologi militer canggih.
Lonjakan ini terjadi setelah kabar bahwa militer Israel menggunakan pesawat tempur F-35 dan F-16 buatan Lockheed Martin dalam serangan ke wilayah Iran. Hal ini memperkuat posisi Lockheed sebagai pemimpin global dalam teknologi aviasi taktis, sekaligus meningkatkan spekulasi bahwa permintaan terhadap jet tempur generasi baru akan meningkat tajam.
Ketegangan Global Picu Gejolak Pasar
Dampak dari serangan tersebut tidak hanya terasa pada saham sektor pertahanan, tetapi juga menciptakan turbulensi di pasar global. Futures indeks saham AS turun sekitar -1,5%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakstabilan geopolitik. Sementara itu, VIX futures, yang mencerminkan volatilitas pasar, naik 13%.
Di sisi energi, harga minyak mentah global sempat melonjak hingga 15% karena kekhawatiran terganggunya pasokan dan pengiriman minyak dari kawasan Teluk. Meski demikian, harga kemudian stabil di level sekitar US$72 per barel, atau naik sekitar 6% dari sebelumnya.
Baca Juga: Ketegangan Iran–Israel Meledak, Investor Panik Borong Emas! Harga Menuju Rekor Baru?
Peran Strategis Lockheed, RTX, dan Northrop Grumman
Ketiga perusahaan pertahanan utama tersebut diyakini akan terus menjadi sorotan. Lockheed Martin, yang tak hanya memproduksi pesawat F-35 dan F-16, juga dikenal sebagai pengembang sistem radar, amunisi cerdas, dan platform pertahanan rudal yang banyak digunakan di Timur Tengah.
Northrop Grumman diperkirakan akan ikut meraup keuntungan, mengingat keterlibatannya dalam rantai pasok F-35, pengembangan pesawat siluman, dan drone pengintai strategis.
Sementara itu, RTX Corporation, dengan portofolio mesin jet, sistem aerospace, dan rudal pertahanan—khususnya yang digunakan oleh mitra NATO—diproyeksikan akan mendapat permintaan jangka panjang.
Menurut Kenny Polcari, Chief Market Strategist, pasar saat ini berada dalam posisi “waspada namun belum panik”. Ia menambahkan bahwa volatilitas di sektor pertahanan kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat, seiring dengan perkembangan situasi di Timur Tengah.