kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TikTok gandeng Cambridge University, tapi tetap dilarang banyak negara, ini sebabnya


Rabu, 22 Juli 2020 / 07:50 WIB
TikTok gandeng Cambridge University, tapi tetap dilarang banyak negara, ini sebabnya


Sumber: BBC,Reuters | Editor: Ahmad Febrian

TikTok mengumpulkan:
- video yang dilihat dan dikomentari
- data lokasi pengguna
- Model ponsel dan sistem operasi yang digunakan pengguna
- irama yang diperlihatkan orang saat mereka mengetik

Pengungkapan baru-baru ini bahwa aplikasi itu secara teratur membaca clipboard penggunanya. TikTok dapat dibandingkan dengan jejaring sosial lain yang haus data seperti Facebook. Kantor Komisi Informasi Inggris - pengawas privasi - saat ini sedang menyelidiki aplikasi tersebut.

Pompeo mencurigai pengguna TikTok telah mengambil risiko dengan menyerahkan data ke Partai Komunis China. Tapi TikTok berulang kali mewngataksn, data yang dikumpulkan dan disimpan di luar China.

Seperti halnya Huawei, kecurigaan terhadap TikTok tampaknya berdasar pada teori kemungkinan bahwa pemerintah China memaksa ByteDance untuk menyerahkan data pengguna asingnya

Undan-undang Keamanan Nasional di China pada  tahun 2017 memaksa semua organisasi dan penduduk China untuk "mendukung dan bekerja sama dengan operasi intelijen pemerintah".




TERBARU

[X]
×