Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pendekatan Warren Buffett dalam membangun kekayaan telah mengubahnya dari seorang pengusaha muda menjadi salah satu investor dan CEO paling sukses di dunia.
Filosofinya yang lugas dan rekam jejak yang terbukti membuat nasihat keuangannya sangat berharga bagi siapa pun yang ingin membangun kekayaan yang langgeng.
Buffett telah berbagi wawasan penting tentang kesalahan keuangan yang dapat menggagalkan jalan Anda menuju kemakmuran melalui surat pemegang saham tahunannya, wawancara, dan pidato.
Melansir New Trader U, berikut adalah lima kebiasaan buruk dalam mengelola uang yang secara khusus diperingatkan Warren Buffett:
1. Menumpuk Utang Kartu Kredit yang Tidak Perlu
“Jika saya berutang uang sebesar 18%, hal pertama yang akan saya lakukan dengan uang yang saya miliki adalah melunasinya. Itu akan jauh lebih baik daripada ide investasi apa pun yang saya miliki. Saya tidak tahu cara menghasilkan 18%.” – Warren Buffett.
Kartu kredit biasanya memiliki suku bunga mulai dari 15% hingga 25%, yang menciptakan beban keuangan yang bertambah secara agresif dari waktu ke waktu. Utang berbiaya tinggi ini dapat dengan cepat lepas kendali, membuang-buang pendapatan bulanan Anda dan mencegah Anda membangun kekayaan yang sebenarnya.
Baca Juga: Warren Buffett Hanya Beli Saham Kalau Penuhi 2 Kriteria Ini
Sebaliknya, uang yang dihabiskan untuk membayar utang kartu kredit dapat membangun kekayaan Anda melalui investasi atau membuat dana darurat untuk keamanan finansial.
Ketika Anda membayar suku bunga tinggi atas utang konsumen, Anda secara efektif membuang-buang uang yang dapat tumbuh melalui bunga majemuk dalam investasi.
2. Berinvestasi pada Hal yang Tidak Anda Pahami
"Risiko datang dari ketidaktahuan terhadap apa yang Anda lakukan." - Warren Buffett
Prinsip dasar ini telah memandu keputusan investasi Buffett sepanjang kariernya di Berkshire Hathaway dan strategi investasi pribadinya.
Tanpa benar-benar memahami mekanisme, risiko, dan potensi keuntungan investasi, Anda berspekulasi alih-alih berinvestasi. Ini berlaku baik saat Anda mempertimbangkan saham, obligasi, real estat, atau instrumen investasi lainnya.
Memahami investasi berarti mengetahui cara bisnis menghasilkan pendapatan, memahami keunggulan kompetitifnya, dan mengevaluasi prospek jangka panjangnya.
Baca Juga: 6 Cara Warren Buffett dalam Ajarkan Anak Soal Duit, Pas Buat Orang Tua
Kesuksesan Buffett berasal dari berinvestasi pada bisnis yang benar-benar ia pahami, yang memungkinkannya membuat keputusan berdasarkan pengetahuan, bukan sentimen pasar.