kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Titah militer, provider internet Myanmar blokir layanan Facebook


Jumat, 05 Februari 2021 / 08:52 WIB
Titah militer, provider internet Myanmar blokir layanan Facebook
ILUSTRASI. Junta militer Myanmar memblokir layanan Facebook dan layanan perpesanan lainnya untuk memastikan stabilitas. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - YANGON. Junta militer Myanmar memblokir layanan Facebook dan layanan perpesanan lainnya untuk memastikan stabilitas pada Kamis (4/2/2021), saat mereka mengkonsolidasikan kekuasaan menyusul kudeta dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Reuters memberitakan, langkah untuk membungkam aktivis online dilakukan setelah polisi Myanmar mengajukan tuntutan terhadap pemenang Nobel Perdamaian Suu Kyi karena mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal, dan ketika tekanan internasional tumbuh di junta untuk menerima hasil pemilu November yang dimenangkan partainya secara telak.

Di Myanmar, penentangan terhadap junta muncul dengan sangat kuat di Facebook, yang merupakan platform internet utama untuk sebagian besar negara dan mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.

Masyarakat di Yangon dan kota-kota lain menggedor panci dan wajan serta membunyikan klakson mobil untuk malam kedua pada hari Rabu sebagai aksi protes terhadap kudeta hari Senin. Sejumlah foto aksi protes telah beredar luas di Facebook.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Aung San Suu Kyi ditangkap karena handie talkie ilegal

Mengutip Reuters, jejaring sosial itu juga telah digunakan untuk berbagi gambar kampanye ketidakpatuhan oleh staf di rumah sakit pemerintah di seluruh negeri, yang menuduh tentara menempatkan kepentingannya di atas wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 3.100 orang, salah satu korban tertinggi di Asia Tenggara.

Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar mengatakan, Facebook yang digunakan oleh setengah dari 53 juta orang Myanmar, akan diblokir hingga Minggu.

Baca Juga: PBB: Kami akan lakukan segala cara untuk memastikan kudeta Myanmar gagal

"Saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara ... menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook," kata kementerian itu dalam sebuah surat seperti yang dikutip Reuters.

Namun gangguan internet ini tidak merata. Beberapa warga mengatakan bahwa mereka masih dapat mengakses Facebook meskipun koneksinya lambat. Beberapa menggunakan VPN untuk menghindari pemblokiran.

Tanda-tanda kemarahan warga Myanmar lainnya telah muncul. Selama dua malam, masyarakat di Yangon dan kota-kota lain menggedor panci dan wajan serta membunyikan klakson mobil, dengan gambar-gambar yang beredar luas di Facebook.

“Cahaya bersinar dalam kegelapan,” kata Min Ko Naing, seorang veteran kampanye menentang pemerintahan militer, dalam sebuah panggilan untuk bertindak. “Kami perlu menunjukkan berapa banyak orang yang menentang kudeta yang tidak adil ini.”

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Aung San Suu Kyi dituding melanggar UU ekspor-impor

Suu Kyi tidak terlihat sejak penangkapannya pada Senin pagi bersama dengan para pemimpin teratas Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) miliknya. Seorang pejabat NLD mengatakan dia menjalani tahanan rumah di ibu kota, Naypyitaw, tetapi belum ada kabar tentang keberadaannya dari junta.

NLD memenangkan sekitar 80% suara dalam pemilihan 8 November, menurut komisi pemilihan, hasil yang ditolak militer dengan alasan penipuan yang tidak berdasar.

Selanjutnya: Pengambilalihan kekuasaan tak terhindarkan, kata Panglima Militer Myanmar




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×