Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Wilayah pesisir Vietnam tengah pada Jumat (7/11/2025) mulai menaksir kerusakan akibat hantaman Topan Kalmaegi yang membawa angin kencang dan hujan deras.
Satu orang dilaporkan tewas oleh media pemerintah, menyusul bencana besar di Filipina yang telah menewaskan sedikitnya 188 orang.
Topan Kalmaegi mendarat di Vietnam pada Kamis malam, menumbangkan pepohonan, merusak rumah, serta menyebabkan pemadaman listrik sebelum melemah saat bergerak ke pedalaman.
Baca Juga: Trump: Iran Minta Sanksi Dicabut, Washington Buka Peluang?
Otoritas setempat memperingatkan potensi hujan hingga 200 milimeter di provinsi Thanh Hoa hingga Quang Tri.
Di Filipina, jumlah korban tewas terus bertambah dengan 135 orang masih hilang dan 96 lainnya terluka, menurut pejabat setempat.
Di Vietnam, kantor berita Vietnam News Agency melaporkan satu korban jiwa di provinsi Dak Lak akibat rumah roboh.
Foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan atap rumah terlepas, jalan tergenang, serta puing-puing berserakan di sejumlah wilayah.
Pemerintah Vietnam mengerahkan lebih dari 268.000 personel militer untuk operasi pencarian dan penyelamatan serta memperingatkan risiko banjir di daerah rendah yang bisa mengancam sektor pertanian di dataran tinggi tengah — wilayah utama penghasil kopi negara itu.
Baca Juga: Fluktuasi Mata Uang Asia Jumat (7/11) Pagi: Won Korea Terlemah, Rupiah Tertekan
Topan Kalmaegi merupakan badai ke-13 yang terbentuk di Laut Cina Selatan tahun ini. Vietnam dan Filipina termasuk negara yang paling rentan terhadap topan karena posisinya di jalur badai Pasifik, yang secara rutin menimbulkan korban dan kerusakan selama musim badai berlangsung.
Sementara itu, otoritas penerbangan Filipina telah meningkatkan kewaspadaan di seluruh bandara menjelang kedatangan topan baru yang diperkirakan akan memengaruhi sebagian wilayah negara itu akhir pekan ini.













