kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trauma SARS, virus corona dikhawatirkan picu sentimen anti-Asia di Kanada


Rabu, 29 Januari 2020 / 09:33 WIB
Trauma SARS, virus corona dikhawatirkan picu sentimen anti-Asia di Kanada
ILUSTRASI. Warga China memakai masker seiring mewabahnya virus corona. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TORONTO. Kanada telah mengidentifikasi ada tiga kasus virus corona baru sejauh ini. Namun, ada kekhawatiran wabah yang lebih serius dapat memicu sentimen anti-Asia. Kondisi ini juga mengingatkan kembali pada epidemi SARS yang menewaskan puluhan di daerah Toronto pada awal 2000-an.

Melansir Reuters, lebih dari 9.000 orang menandatangani petisi yang mendesak salah satu dewan sekolah di daerah itu untuk menjaga anak-anak yang anggota keluarganya baru saja kembali dari Tiongkok keluar dari ruang kelas. Selain itu, beberapa bisnis di Chinatown Toronto sudah mencatatkan pelambatan.

SARS, atau Sindrom Pernafasan Akut Parah, menewaskan 44 orang di wilayah Toronto. Hal ini menyebabkan ketakutan yang meluas dan menjadikan Kanada satu-satunya negara di luar Asia yang melaporkan kematian akibat virus itu pada 2002-2003. Sejauh ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 100 orang di China.

"Ini persis apa yang terjadi selama SARS," kata Amy Go, presiden nasional sementara Dewan Nasional Kanada untuk Keadilan Sosial, kepada Reuters sehubungan dengan petisi dewan sekolah.

Baca Juga: Hore! Ilmuwan Hong Kong sudah temukan vaksin untuk basmi virus corona, tetapi...

"Kami benar-benar harus memeriksa bahwa kami tidak diliputi oleh ketakutan yang tidak rasional dan kepanikan yang tidak rasional," katanya kepada Reuters.

Dewan Sekolah Wilayah York menanggapi petisi dengan mengatakan mereka memahami bahwa para siswa dan keluarga mereka merasakan kecemasan. Akan tetapi memperingatkan bahwa siapa pun dapat tertular dan menularkan virus.

"Situasi ini sayangnya dapat menimbulkan diskriminasi berdasarkan persepsi, stereotip dan kebencian," kata dewan.

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 5.578, meninggal 131, sembuh 107 (29/1 06:00 WIB)

Menteri Kesehatan Patty Hajdu pada hari Selasa mengatakan, ada risiko orang China dapat merasa "menjadi sasaran" karena asal usul virus, dan bahwa hal itu dapat memukul bisnis karena banyak orang menghindari mereka dengan alasan takut.

Tetapi komunitas Asia juga termasuk yang paling khawatir tentang virus ini, kata Polly Chow, seorang ibu China-Kanada dari Toronto.

Dia mengatakan bahwa dia setuju dengan petisi dewan, dan dengan "perintah darurat" sekolah swasta putranya bahwa anak-anak akan dikarantina sendiri selama 15 hari jika keluarga mereka telah bepergian ke tempat di mana ada kasus yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Waduh, jumlah korban virus corona China melampaui 130 orang

Chow menggambarkan suasana ketakutan dan perlindungan di antara orang tua, dan mengatakan banyak siswa di kelas putranya tidak bersekolah pada hari Senin.

"Semua anak yang tidak hadir adalah anak-anak Asia. Saat Anda orang Asia, Anda akan terpapar oleh berita melalui media Asia. Anda melihat lebih jelas apa yang terjadi di Tiongkok, sehingga meningkatkan rasa takut," kata Chow kepada Reuters.

Komunitas Asia Selatan dan China adalah dua minoritas yang terbesar di Kanada, dan sekitar 1,8 juta orang, atau hanya di bawah 5% dari total populasi negara itu, adalah keturunan Cina.

Baca Juga: Cerita mahasiswa Indonesia di Wuhan: Pulang ke Ciputat sebelum isolasi diberlakukan

Pada hari Selasa, pihak berwenang di British Columbia melaporkan kasus ketiga virus corona baru Kanada di Vancouver. Dua kasus pertama terkena virus di Kanada adalah sepasang suami istri yang tinggal di Toronto. Ketiganya baru saja kembali dari Wuhan, pusat wabah.

Tonny Louie, pimpinan Toronto Chinatown Business Improvement Area, mengatakan aktivitas bisnis sudah melambat karena kekhawatiran terhadap virus tersebut. Selain itu, di kawasan ini juga dicekam rasa takut di mana semua karyawan mengenakan masker bedah untuk melindungi mereka dari penularan. 

Baca Juga: Korban virus corona berjatuhan, Xi Jinping: China bisa mengatasi iblis ini

"Jumlahnya turun tajam," kata Louie. "Tidak banyak orang di jalan."




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×