Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) akan digelar di Gedung Putih bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-80 pada 14 Juni tahun depan.
“Pada 14 Juni tahun depan, kita akan mengadakan pertarungan besar UFC di Gedung Putih — tepat di halaman Gedung Putih,” kata Trump saat berbicara di hadapan para pelaut Angkatan Laut di pangkalan besar Norfolk, Virginia.
Trump tidak menyebut bahwa tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahunnya, maupun bahwa ia akan genap berusia 80 tahun.
Awalnya Direncanakan pada Hari Kemerdekaan AS
Sebelumnya, Presiden UFC Dana White sempat mengumumkan bahwa laga UFC di Gedung Putih akan digelar pada 4 Juli 2026, bertepatan dengan perayaan 250 tahun berdirinya Amerika Serikat. Namun, Trump kini memastikan jadwal baru yang juga bertepatan dengan momen pribadinya.
Baca Juga: Ekspor Alas Kaki Vietnam ke AS Anjlok 27% Akibat Tarif Baru Pemerintahan Trump
Acara ini akan menjadi pertarungan UFC pertama dalam sejarah yang digelar di lingkungan Gedung Putih, menandai perpaduan unik antara dunia olahraga ekstrem dan politik.
Trump dan Kedekatannya dengan UFC
Trump dikenal sebagai pendukung lama UFC, bahkan telah menghadiri sejumlah ajang besar organisasi tersebut selama beberapa dekade terakhir. Baru-baru ini, ia terlihat menghadiri UFC 316 di New Jersey pada 7 Juni 2025, di mana kehadirannya disambut meriah oleh penonton.
Dalam dunia UFC, para petarung pria dan wanita bertarung di dalam Octagon, ring berbentuk delapan sisi dengan pagar rantai besi. Mereka menggunakan berbagai teknik bela diri — mulai dari jiu-jitsu, kickboxing, tinju, hingga gulat — untuk menjatuhkan lawan hingga menyerah atau kalah KO.
Janji Dana White: “Fight Card Terbesar Sepanjang Sejarah”
Dalam konferensi pers yang diunggah di kanal YouTube resmi UFC, Dana White menyebut bahwa pihaknya akan mulai menyusun “White House Card” pada awal tahun depan.
“Saya bisa pastikan, itu akan menjadi kartu pertarungan terbesar yang pernah ada dalam sejarah UFC,” ujar White penuh antusias.
Baca Juga: AS Rilis Desain Koin Trump untuk Peringatan 250 Tahun Kemerdekaan, Picu Kontroversi
Sebagai organisasi MMA terbesar di dunia, UFC telah mempopulerkan olahraga tarung campuran hingga ke arus utama, meski sempat menuai kontroversi karena sifatnya yang brutal dan tingkat cedera yang tinggi.
Antara Popularitas dan Kontroversi
Olahraga MMA memang memiliki basis penggemar kuat, terutama di kalangan pria muda — segmen yang juga menjadi basis dukungan politik penting bagi Trump. Kehadiran Trump di ajang-ajang UFC sering kali disambut bak selebritas, memperkuat citranya sebagai figur yang dekat dengan rakyat dan budaya populer.
Namun, sejumlah kalangan medis menyoroti risiko cedera otak jangka panjang bagi petarung akibat pukulan berulang ke kepala. Meski demikian, popularitas UFC terus meningkat dan kini telah diakui sebagai salah satu cabang olahraga paling berpengaruh di dunia hiburan olahraga modern.