Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberpihakan Amerika Serikat (AS) kepada batubara makin terlihat dengan langkah Presiden AS, Donald Trump yang menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang ditujukan untuk meningkatkan industri batu bara.
Melansir White House, Trump telah menandatangani empat perintah eksekutif terkait peningkatan produksi batubara AS, Selasa (08/04). Perintah ini dinilai bertentangan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon yang berasal dari energi fosil.
Melansir dari Bloomberg, Rabu (09/04) pembangkit listrik pembakaran batubara menghasilkan kurang dari 20% listrik AS, turun dari 50% pada tahun 2000.
Baca Juga: Trump Hidupkan Kembali Industri Batubara Amerika Serikat (AS)
Menurut Badan Informasi Energi AS, ini terjadi karena fracking dan teknik pengeboran lainnya telah meningkatkan produksi gas alam. Pertumbuhan tenaga surya dan angin juga telah memangkas penggunaan batubara di negeri Paman Sam tersebut.
"Kami menghidupkan kembali industri yang ditinggalkan," kata Trump di Gedung Putih, usai menandatangani perintah eksekutif tersebut.
"Kami akan mempekerjakan kembali para penambang," tambah Trump.
Jumlah tenaga kerja di sektor tambang batubara di AS tercatat telah turun menjadi sekitar 40.000 dari 70.000 dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Sejak masa kampanye hingga terpilih, Trump memang telah menampakkan keberpihakannya kepada emas hitam tersebut. Trump berjanji meningkatkan produksi energi AS dengan mencabut peraturan energi dan lingkungan sejak menjabat pada 20 Januari lalu.
Baca Juga: Trump Tandatangani Perintah Eksekutif untuk Tingkatkan Produksi Batubara AS
Mencakup upaya untuk menyelamatkan pabrik batu bara yang kemungkinan akan ditutup, termasuk dengan membebaskan kewenangan dalam Undang-Undang Produksi Pertahanan 1950 untuk meningkatkan produksi batu bara.
Yang terbaru, melalui perintah eksekutif, Trump menyebut langkah ini adalah perintah menuju "batu bara yang indah dan bersih."
Tindakan tersebut mengarahkan Departemen Dalam Negeri AS untuk memfasilitasi sewa batu bara untuk jutaan hektar lahan publik. Serta arahan kepada Departemen Energi dan lembaga terkait lain untuk meneliti apakah batu bara dapat digunakan untuk memasok listrik bagi pusat data kecerdasan buatan di AS.