kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: AS semakin dekat dengan deal besar dengan China


Kamis, 12 Desember 2019 / 23:34 WIB
Trump: AS semakin dekat dengan deal besar dengan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump memberikan pernyataan saat KTT Nasional Dewan Amerika Israel di Hollywood, Florida, AS, 7 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Washington sudah sangat dekat untuk melakukan kesepakatan perdagangan dengan Beijing.

"Semakin dekat dengan DEAL BESAR dengan China," kicau Trump dalam akun Twitter, Kamis (12/12) seperti dikutip Reuters. "Mereka menginginkannya, dan begitu juga kita".

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China menyatakan, Beijing dan Washington sedang melakukan komunikasi yang erat membahas kesepakatan perdagangan kedua negara.

Baca Juga: Jelang tarif baru AS, Beijing-Washington jaga komunikasi perdagangan

"Tim ekonomi dan perdagangan kedua belah pihak masih menjaga komunikasi yang erat," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China di Beijing, Kamis (12/12), seperti dilansir Reuters.

Tapi, Gao menolak mengomentari kemungkinan aksi balasan China kalau AS jadi mengenakan tarif atas barang-barang Tiongkok senilai hampir US$ 160 miliar per tahun pada 15 Desember nanti.

Wall Street Journal, Kamis (12/12), melaporkan, para negosiator AS telah menawarkan untuk memotong tarif sebanyak 50% atas produk China senilai US$ 360 miliar, dan menangguhkan tarif yang akan berlaku 15 Desember.

Baca Juga: Indeks S&P 500 menyentuh rekor setelah cuitan Trump soal kesepakatan dengan China

Sebelumnya, sumber Reuters mengatakan, Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan bertemu penasihat perdagangan pada Kamis untuk membahas rencana pungutan tarif baru atas barang impor China.

Jika Trump tetap pada rencana semula itu, maka bisa mengguncang pasar keuangan sekaligus membatalkan kesepakatan AS-China untuk mengakhiri perang dagang selama 17 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Kedua negara sepakat pada Oktober lalu untuk menekan perjanjian perdagangan awal. Tapi, hingga saat ini kesepakatan itu belum juga terwujud. Banyak pihak berharap, kesepakatan bisa lahir sebelum 15 Desember.

Baca Juga: Investor Wait and See, Harga Emas Hari Ini Tergelincir dari Level Tertinggi

Beijing pernah menyatakan, akan membalas jika Washington meningkatkan sengketa perdagangan. Pada Agustus lalu, China mengatakan, akan memberlakukan tarif tambahan 5% dan 10% atas barang AS senilai US$ 75 miliar dalam dua tahap.

Tarif gelombang pertama berlaku mulai 1 September lalu, memukul barang-barang AS termasuk kedelai, daging babi, daging sapi, bahan kimia, dan minyak mentah.

Tarif gelombang kedua yang akan China aktifkan pada 15 Desember akan menyasar barang-barang AS, mulai jagung dan gandum hingga pesawat kecil dan magnet tanah jarang.

Baca Juga: China says in close communication with U.S. on trade as fresh tariffs loom

Bukan cuma itu, China akan mengenakan lagi tarif 25% untuk kendaraan bermotor buatan AS dan tarif 5% atas onderdil mobil yang telah mereka tangguhkan pada awal 2019 mulai 15 Desember nanti.




TERBARU

[X]
×