Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia sudah menjalani tes virus corona kedua pada hari Kamis, dengan menggunakan diagnostik cepat yang hasilnya bisa didapat dalam waktu kurang dari 15 menit. Rupanya, hasil tes menunjukkan dia belum terinfeksi.
"Saya benar-benar penasaran untuk melihat seberapa cepat kerjanya," kata Trump, yang juga dites negatif pada bulan lalu setelah melakukan kontak dengan seorang pejabat Brasil yang kemudian dites positif terkena virus virus corona.
Dokter Trump, Sean Conley, mengatakan dalam sebuah surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih bahwa Trump diuji dengan tes kontak cepat baru dan hasilnya kembali dalam 15 menit. "Dia sehat dan tanpa gejala," kata Conley.
Baca Juga: Donald Trump disebut-sebut akan beri keringanan tarif, tetapi tidak untuk China
Pada jumpa pers harian Gedung Putih, Trump mengumumkan rencana bagi personel militer dan federal AS untuk mengoperasikan rumah sakit darurat yang didirikan di pusat konvensi Javits Center di New York untuk membantu kota tersebut seiring membanjirnya pasien.
Melansir Reuters, New York telah menjadi pusat epidemi AS dengan lebih dari 47.000 kasus terkonfirmasi di kota ini.
Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, anggota gugus tugas virus corona AS, mengatakan pemerintah akan mengirim ke sistem rumah sakit umum New York pasokan masker pelindung N-95 untuk membantu pekerja medis melewati bulan berikutnya.
Baca Juga: Waduh, korban meninggal akibat virus corona di AS bertambah 2.108 dalam dua hari
Trump, yang awalnya mengecilkan ancaman dari virus itu, memanfaatkan Undang-Undang Produksi Pertahanan era Perang Korea untuk mencoba memerintahkan perusahaan agar segera memproduksi ventilator rumah sakit yang penting untuk menyelamatkan jiwa pasien pernapasan Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.
Trump juga bilang, dirinya menggunakan hukum untuk membuat General Motors Co memproduksi lebih banyak masker N-95.
"Kami memiliki lebih dari 100.000 (ventilator) yang sedang diproduksi sekarang atau segera akan dimulai," kata Trump.
Baca Juga: Pentagon cari pasokan 100.000 kantong mayat bagi warga sipil yang terjangkit corona
Trump mengaku baru berbicara dengan Chief Executive General Motors Mary Barra, yang mengatakan kepadanya bahwa mereka akan segera siap untuk memulai produksi ventilator.