kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.044   128,01   1,62%
  • KOMPAS100 1.114   23,13   2,12%
  • LQ45 796   23,60   3,06%
  • ISSI 283   1,10   0,39%
  • IDX30 414   13,36   3,33%
  • IDXHIDIV20 469   16,14   3,57%
  • IDX80 124   2,67   2,21%
  • IDXV30 132   3,04   2,36%
  • IDXQ30 131   4,32   3,40%

Trump Lunakkan Nada, Pastikan Akan Bertemu Xi Jinping di Korea Selatan


Jumat, 17 Oktober 2025 / 22:02 WIB
Trump Lunakkan Nada, Pastikan Akan Bertemu Xi Jinping di Korea Selatan
ILUSTRASI. Trump memastikan bahwa rencana pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping akan tetap berlangsung dalam dua minggu ke depan di Korea Selatan, setelah sebelumnya sempat diragukan. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui bahwa tarif impor sebesar 100% terhadap barang-barang asal China yang ia usulkan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Namun tetap menyalahkan Beijing atas kebuntuan terbaru dalam pembicaraan dagang antara kedua negara.

Dalam wawancara dengan Fox Business Network yang disiarkan Jumat (17/10/2025), Trump mengatakan bahwa langkah keras itu merupakan tanggapan terhadap keputusan China yang memperketat ekspor logam tanah jarang (rare earth elements), komponen penting dalam industri teknologi.

Baca Juga: Singapura Minta PBB Tunda Suara Pajak Karbon Kapal, AS dan Arab Saudi Tolak Keras

“Apakah tarif sebesar itu bisa dipertahankan? Tidak. Tapi itulah angkanya,” kata Trump. “Mereka memaksa saya untuk melakukannya.”

Pekan lalu, Trump mengumumkan tarif tambahan 100% terhadap ekspor China ke AS, bersamaan dengan pembatasan ekspor baru terhadap perangkat lunak penting yang akan berlaku mulai 1 November, hanya sembilan hari sebelum masa berlaku keringanan tarif sebelumnya berakhir.

Kebijakan tersebut menimbulkan gejolak di pasar global karena China mendominasi pasar logam tanah jarang yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor, baterai, dan perangkat elektronik.

Meski demikian, Trump memastikan bahwa rencana pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping akan tetap berlangsung dalam dua minggu ke depan di Korea Selatan, setelah sebelumnya sempat diragukan.

Baca Juga: Harga Minyak Bersiap Mencatat Penurunan Mingguan Jelang Pertemuan Trump-Putin

“Saya pikir hubungan kami dengan China akan baik-baik saja, tapi kami membutuhkan kesepakatan yang adil. Harus adil,” ujar Trump dalam program “Mornings with Maria” yang direkam Kamis.

Nada Trump yang lebih lunak serta kepastian rencana pertemuan dengan Xi membantu meredam penurunan indeks saham Wall Street pada awal perdagangan Jumat.

Bursa saham AS sempat tertekan selama sepekan terakhir akibat kebijakan tarif yang tiba-tiba serta kekhawatiran kredit di kalangan bank regional.

Sementara itu, dalam tanda lain adanya pelunakan ketegangan dagang, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan melakukan panggilan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng pada Jumat untuk membahas kelanjutan negosiasi perdagangan, menurut laporan CNBC.

Baca Juga: Tak Ingin Perang Dagang Meledak Lagi, Trump Siap Bertemu Xi di Korea Selatan

Juru bicara Departemen Keuangan AS belum memberikan komentar terkait jadwal pembicaraan tersebut.

Awal pekan ini, Bessent sempat menuding salah satu ajudan utama He bersikap “tidak rasional” dalam pertemuan dengan negosiator AS, tuduhan yang segera dibantah oleh Beijing.

Selanjutnya: Elnusa Petrofin Dorong Optimalisasi Penyaluran BBM Lewat Sistem RTC dan RADAR

Menarik Dibaca: Pemain Bola dengan Penghasilan Tertinggi 2025: Ada Ronaldo hingga Lamine Yamal




TERBARU

[X]
×