kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.075   158,88   2,01%
  • KOMPAS100 1.118   27,58   2,53%
  • LQ45 799   26,35   3,41%
  • ISSI 284   2,27   0,81%
  • IDX30 416   15,39   3,84%
  • IDXHIDIV20 471   17,90   3,95%
  • IDX80 124   3,10   2,56%
  • IDXV30 132   3,65   2,83%
  • IDXQ30 132   4,80   3,78%

Trump Sebut Presiden Petro Pemimpin Narkoba, Hubungan AS–Kolombia di Titik Terendah


Senin, 20 Oktober 2025 / 09:15 WIB
Trump Sebut Presiden Petro Pemimpin Narkoba, Hubungan AS–Kolombia di Titik Terendah
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump gestures as he boards Air Force One to depart from London Stansted Airport, in Stansted near London, Britain September 18, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (19/10/2025) malam menyatakan akan menaikkan tarif impor terhadap Kolombia dan menghentikan seluruh bantuan keuangan untuk negara Amerika Selatan tersebut.

Langkah ini memperuncing ketegangan diplomatik yang dipicu oleh serangan militer AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di kawasan Karibia.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Senin (20/10) Pagi: Brent ke US$61,05 dan WTI ke US$57,33

Sebelumnya, Trump menyebut Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai “pemimpin narkoba ilegal,” sementara Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan pasukan AS telah menyerang sebuah kapal yang dikaitkan dengan kelompok pemberontak Kolombia.

Petro membantah klaim tersebut, menyebut kapal itu milik “keluarga sederhana,” bukan kelompok bersenjata, dan menilai pernyataan Trump bersifat menghina.

Komentar Trump tersebut menandai titik terendah baru dalam hubungan antara Washington dan Bogotá.

“Mereka bukan memerangi narkoba mereka justru membuatnya,” kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One.

Trump mengatakan rincian kenaikan tarif akan diumumkan pada Senin ini. Ia juga menegaskan AS akan menghentikan seluruh pendanaan untuk Kolombia, meski tidak merinci jenis bantuan yang dimaksud.

Baca Juga: Sanae Takaichi Berpeluang Jadi PM Perempuan Pertama Jepang, Bursa Tokyo Melonjak

Sebelumnya, Kolombia merupakan salah satu penerima bantuan terbesar dari AS di kawasan Amerika Latin, sebelum aliran dana itu dipangkas setelah penutupan lembaga bantuan kemanusiaan AS, USAID, awal tahun ini.

Saat ini, sebagian besar produk impor Kolombia ke AS dikenakan tarif sekitar 10%, sesuai dengan kebijakan tarif dasar yang diberlakukan Trump terhadap banyak negara.

Kementerian Luar Negeri Kolombia dalam pernyataan resminya menyebut tuduhan Trump sebagai “tindakan yang sangat serius” dan menegaskan akan mencari dukungan internasional untuk membela kedaulatan dan martabat Presiden Petro.

Serangan Terbaru Picu Kecaman

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menulis di platform X bahwa Pentagon telah menghancurkan sebuah kapal dan menewaskan tiga orang pada Jumat lalu di wilayah tanggung jawab Komando Selatan AS (USSOUTHCOM), yang mencakup kawasan Karibia.

Ia mengklaim kapal tersebut terkait dengan kelompok pemberontak kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan terlibat dalam penyelundupan narkoba, tanpa memberikan bukti.

Baca Juga: Bursa Asia Hijau Senin (20/10): Nikkei Naik, Harapan Stimulus Dorong Sentimen Pasar

Petro dengan tegas mengecam serangan tersebut. “Tuan Trump, Kolombia tidak pernah bersikap kasar terhadap Amerika Serikat… tetapi Anda kasar dan tidak tahu malu terhadap Kolombia,” tulis Petro di X. “Saya bukan pebisnis, apalagi pengedar narkoba. Tidak ada keserakahan dalam hati saya.”

Bulan lalu, AS mencabut visa Petro setelah ia menghadiri demonstrasi pro-Palestina di New York dan menyerukan agar tentara AS menolak perintah Trump.

Kolombia sendiri masih bergulat dengan persoalan lama terkait produksi kokain. Tahun lalu, Petro berjanji untuk menertibkan wilayah penghasil tanaman coca melalui intervensi sosial dan militer besar-besaran, namun hasilnya sejauh ini belum signifikan.

Pada September lalu, pemerintahan Trump memasukkan Kolombia bersama Afghanistan, Bolivia, Myanmar, dan Venezuela ke dalam daftar negara yang dianggap “gagal secara nyata” dalam memenuhi komitmen pemberantasan narkoba.

Selanjutnya: Ini 5 Tempat Terburuk Menaruh Router Wi-Fi Menurut Teknisi

Menarik Dibaca: Kenapa Seseorang Melakukan Bullying ya? Ini Penyebab dan Tips Mencegah Perundungan




TERBARU

[X]
×