kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Trump Ungguli Biden dalam Survei Terbaru WSJ dan New York Times


Kamis, 04 Juli 2024 / 10:11 WIB
Trump Ungguli Biden dalam Survei Terbaru WSJ dan New York Times
ILUSTRASI. Warga Amerika yang tinggal di Meksiko berkumpul untuk menyaksikan debat pertama antara Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump, di restoran Pinche Gringo BBQ, di Mexico City, Meksiko 27 Juni 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Survei terbaru yang dilakukan oleh Wall Street Journal (WSJ) dan New York Times menunjukkan, Donald Trump lebih disukai untuk memenangkan pemilu Presiden AS tahun ini.

Debat capres pertama yang diadakan CNN pada 27 Juni lalu sepertinya telah secara signifikan menggerakkan hati calon pemilih.

Performa Presiden AS, Joe Biden, yang tidak maksimal membuatnya mulai diragukan.

Sebaliknya, Trump yang mewakili Partai Republik berhasil unggul secara meyakinkan atas Biden dalam debat tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Dianggap Merendahkan Rakyat Palestina dalam Debat Capres AS

Jajak pendapat New York Times dan Siena College menunjukkan, Trump unggul 6 poin persentase atas Biden, yaitu 49% lawan 43%.

Responden adalah pemilih terdaftar yang menurut Times kemungkinan akan memberikan suara pada pemilu 5 November.

Ini juga jadi keunggulan terbesar Trump dalam jajak pendapat Times/Siena sejak tahun 2015, ketika ia berkampanye menjelang kemenangannya dalam pemilihan presiden tahun 2016.

Sejalan dengan itu, jajak pendapat WSJ menunjukkan Trump unggul 6 poin atas Biden, naik dari keunggulan 6 poin persentase dalam survei bulan Februari.

Baca Juga: Donald Trump Berhasil Kumpulkan Dana Kampanye Lebih Banyak dari Joe Biden

Para responden dari dua survei tersebut, yang dilakukan secara nasional, merasa bahwa usia Biden yang sudah 81 tahun adalah salah satu hal yang mengurangi daya tariknya.

Sekitar 80% dari 1.500 responden dalam jajak pendapat WSJ mengatakan, Biden terlalu tua untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. 

Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sebesar 2,5 poin persentase.

Alasan yang sama juga muncul dalam survei New York Times kepada 1.532 respondennya. Masyarakat menilai bahwa Biden terlalu tua untuk menjadi presiden yang efektif.

Survei New York Times ini memiliki margin kesalahan sebesar 2,8 poin bagi pemilih terdaftar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×