Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan pendapat pribadinya mengenai pembunuhan John F. Kennedy (JFK).
Pada 17 Maret 2025, pemerintahannya merilis 80.000 halaman dokumen terkait insiden yang mengguncang dunia pada 22 November 1963. Namun, alih-alih mengungkap fakta mengejutkan, banyak pihak justru menganggap isi dokumen tersebut kurang menarik dan gagal menjawab pertanyaan utama seputar teori konspirasi yang telah beredar selama lebih dari enam dekade.
Siapa yang Menembak JFK? Trump Beri Pandangan Pribadi
Mengutip ladbible, dalam wawancara eksklusif bersama pendiri OutKick, Clay Travis, di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengutarakan keyakinannya bahwa Lee Harvey Oswald memang pelaku utama dalam pembunuhan JFK. "Saya selalu merasa begitu," ungkap Trump.
Baca Juga: Negara-Negara Eropa Keluarkan Travel Warning bagi Warganya yang Bepergian ke AS!
Namun, ia juga menambahkan pernyataan yang semakin membakar spekulasi: "Tetapi tentu saja, apakah dia dibantu?"
Pernyataan ini kembali membuka diskusi panjang terkait teori bahwa Oswald tidak bertindak sendiri. Sejumlah teori konspirasi menyebutkan kemungkinan keterlibatan mafia, CIA, hingga pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan besar dalam pemerintahan Amerika pada masa itu.
Isi Dokumen yang Dirilis: Menjawab atau Menambah Misteri?
Sejumlah pengamat sejarah dan intelijen menyebut bahwa dokumen yang dibuka oleh pemerintahan Trump sebenarnya lebih banyak berkaitan dengan metode pengumpulan data oleh CIA daripada isi spesifik mengenai dalang pembunuhan JFK.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pemerintah AS masih menyembunyikan fakta-fakta penting yang dapat mengungkap kebenaran di balik tragedi Dallas.
Salah satu dokumen yang paling dinanti oleh publik ternyata tidak ditemukan dalam arsip yang dirilis. Absennya dokumen tersebut justru semakin memperkuat dugaan bahwa ada informasi yang sengaja disembunyikan. Hal ini menjadi bahan bakar bagi teori konspirasi yang telah berkembang sejak peristiwa itu terjadi.
Baca Juga: Kembalinya Trump ke Gedung Putih Membuat 20% Jutawan Bitcoin Lenyap dalam Sekejap
Kilas Balik Pembunuhan JFK dan Kejanggalannya
Berdasarkan laporan resmi Warren Commission, JFK ditembak dari lantai enam Gedung Texas School Book Depository oleh Lee Harvey Oswald, yang dalam waktu 8,6 detik melepaskan tiga tembakan ke arah mobil kepresidenan yang membawa JFK, Jackie Kennedy, Gubernur Texas John Connally, dan istrinya, Nellie Connally.
Namun, dua hari setelah ditangkap, Oswald ditembak mati oleh pemilik klub malam, Jack Ruby, sebelum sempat diadili. Kejadian ini semakin memperkuat kecurigaan publik bahwa ada konspirasi besar yang sedang ditutupi.
Berbagai teori menyebutkan kemungkinan keterlibatan CIA yang diduga merasa terancam dengan kebijakan luar negeri JFK, mafia yang memiliki konflik dengan keluarga Kennedy, hingga kelompok dalam pemerintahan yang tidak setuju dengan kepemimpinan JFK.