kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tunjukkan Kekuatan Pemimpin Masa Depan, MBS Jamu Xi Jinping dan Pemimpin Timur Tengah


Jumat, 09 Desember 2022 / 16:48 WIB
Tunjukkan Kekuatan Pemimpin Masa Depan, MBS Jamu Xi Jinping dan Pemimpin Timur Tengah
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden China Xi Jinping menandatangani dokumen selama pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Presiden China Xi Jinping bertemu dengan para pemimpin Arab dalam pertemuan puncak yang disebut "tonggak sejarah" pada Jumat (9/12). 

Pertemuan yang diselenggarakan Arab Saudi tersebut untuk menunjukkan kekuatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai calon pemimpin Timur Tengah dan mitra utama bagi kekuatan global.

Para pemimpin negara-negara Liga Arab yang mencakup Teluk, Levant, dan Afrika mulai tiba di Riyadh pada Kamis.

Saat itu, Xi menerima sambutan mewah dari Pangeran Mohammed dan menandatangani pakta kemitraan China-Saudi dengan Raja Salman, yang menunjukkan hubungan yang semakin erat.

Baca Juga: Menkeu AS Tegaskan Resesi Ekonomi AS Tidak Bisa Dihindari

Sementara itu, Amerika Serikat dengan hati-hati mengamati pengaruh yang tumbuh dari Beijing di wilayah tersebut. Di mana China memiliki kepentingan sebagai konsumen energi terbesar di dunia dan perusahaan China berkembang menjadi teknologi dan infrastruktur lainnya.

Kunjungan Xi juga datang pada saat aliansi lama Riyadh dengan Washington tegang karena hak asasi manusia, kebijakan energi dan Rusia, serta keraguan Teluk tentang komitmen penjamin keamanan utama Amerika ke wilayah tersebut.

Dalam pernyataan bersama yang panjang pada hari Jumat, Beijing dan Riyadh berjanji untuk meningkatkan kerja sama dan menekankan prinsip-prinsip kedaulatan dan "tanpa campur tangan", sambil menegaskan pentingnya solusi damai untuk konflik Ukraina.

Arab Saudi dan sekutu Teluk menentang tekanan AS untuk memutuskan hubungan dengan sesama produsen minyak OPEC+ Rusia atas invasinya ke Ukraina. 

Baca Juga: Xi Jinping Mengunjungi Saudi, Ada Rencana Teken Kesepakatan US$ 29,3 Miliar

Juga untuk membatasi kesepakatan dengan China, ketika mereka mencoba menavigasi tatanan dunia yang terpolarisasi dengan memperhatikan ekonomi nasional dan kepentingan keamanan.

Raksasa minyak Arab Saudi adalah pemasok utama ke China dan pernyataan bersama tersebut menegaskan kembali pentingnya stabilitas pasar global dan kolaborasi energi, sambil berusaha untuk meningkatkan perdagangan non-minyak dan meningkatkan kerja sama dalam tenaga nuklir yang damai.

"Kedua belah pihak menegaskan kembali bahwa mereka akan terus mendukung kepentingan inti masing-masing."

Baca Juga: Jepang Melihat Gerakan Militer China Sebagai Tantangan Bagi Tatanan Internasional

Menanggapi kekhawatiran keamanan Teluk atas Iran, pemasok minyak lain ke China dan dengan siapa Beijing memiliki hubungan baik, mereka sepakat perlunya "memperkuat kerja sama bersama untuk memastikan sifat damai program nuklir Iran" dan bagi Teheran untuk menghormati "prinsip-prinsip bertetangga baik".

Riyadh menyuarakan dukungan untuk kebijakan "Satu Cina" Beijing tentang masalah Taiwan. Xi mengundang Raja Salman untuk mengunjungi China, lapor televisi pemerintah Saudi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×