kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Udang air tawar selamatkan hidup manusia dari ancaman Schictosomiasis


Minggu, 25 Agustus 2019 / 05:39 WIB
 Udang air tawar selamatkan hidup manusia dari ancaman Schictosomiasis
ILUSTRASI.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

Christopher, UC Berkeley menjelaskan umumnya udang sungai merupakan produk akuakultur di lingkungan di seluruh dunia. Organisme ini tergolong predator yang ganas daripada siput air tawar.

"Yang belum jelas adalah jika kami dapat menyatukan manfaat ekonomi dari udang agrikultur dengan penyakit-mengontrol aktivitas udang," kata Christopher.

Udang air tawar sudah diproduksi di seluruh dunia, dari Louisiana, Thailand, Senagal, dan negara lainnya.

Baca Juga: Hiu biru gunakan pusaran air untuk melacak sumber makanan

Udang muda dibesarkan di dalam tempat penetasan, kemudian di tebar ke dalam saluran air tempat penularan Schistosomiasis. Kemudian, udang dipanen ketika sudah mencapai ukuran tertentu.

Justin Remais, UC Berkeley and senior author menjelaskan saat udang dalam masa pertumbuhan, mereka memakan siput yang membawa parasit Schistosome.

Udang tidak dapat terinfeksi meskipun parasit tersebut telah dimakan. Sehingga udang dapat tumbuh, dipanen, dan dimakan dengan aman.  

"Keterkaitan dan kompleksitas makanan, air, energi, dan kesehatan mempunyai hubungan yang jelas dalam penelitian ini," kata Tom Torgersen, Program Director NSF's Division of Earth Sciences.

Baca Juga: Gudang logistik semrawut, robot cerdas bisa mengemas paket dengan cermat

Tom menambahkan poin penelitian ini menunjukkan cara pendekatan yang sama. Sekedar info, penelitian ini didanai oleh National Science Foundation.   

Sumber : National Science Foundation 



TERBARU

[X]
×