kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Umat Kristen Gaza Rayakan Natal di Tengah Kematian dan Kehancuran


Rabu, 25 Desember 2024 / 10:11 WIB
Umat Kristen Gaza Rayakan Natal di Tengah Kematian dan Kehancuran
ILUSTRASI. Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang rusak akibat serangan Israel, tempat warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka berlindung di Kota Gaza, 20 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Al-Masri


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Ratusan umat Kristen di Kota Gaza melaksanakan ibadah pada malam Natal hari Selasa (24/12). Jemaah berdoa agar perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina segera berakhir.

Natal di Gaza tahun ini jelas terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dekorasi khas Natal tidak lagi terlihat di tengah kehancuran yang melanda.

Kawasan Lapangan Prajurit Tak Dikenal atau Square of the Unknown Soldier, yang selalu menjadi pusat keramaian Natal, saat ini rata dengan tanah akibat serangan udara Israel.

George Al-Sayegh, salah satu umat Kristen yang berlindung di Gereja Ortodoks Yunani abad ke-12 Saint Porphyrius, mengatakan bahwa Natal tahun ini bernuansa kematian dan kehancuran.

Baca Juga: Gedung Putih Rilis Strategi untuk Melawan Gerakan Anti-Muslim dan Anti-Arab

"Natal kali ini membawa bau kematian dan kehancuran. Tak ada kegembiraan, tak ada semangat kemeriahan. Kita bahkan tak tahu siapa yang akan bertahan sampai liburan berikutnya," kata Al-Sayegh, dikutip Arab News.

Sebagian dari gereja tersebut bahkan hancur akibat serangan udara Israel pada bulan Oktober tahun lalu. Sebanyak 18 umat Kristen Palestina terbunuh dalam tragedi tersebut.

Sekitar 1.100 umat Kristen tinggal di Gaza. Mereka juga termasuk dalam komunitas yang juga menghadapi beban perang sejak 7 Oktober tahun lalu.

Paus Fransiskus mempertegas kecamannya terhadap aksi Israel di Jalur Gaza setelah doa Angelus mingguannya hari Minggu (22/12). Kecaman tersebut tentu saja dikritik Israel.

Baca Juga: Paus Fransiskus Mengecam Israel: Ini Kekejaman, Bukan Perang

Dalam pesannya, Paus menyesalkan serangan udara Israel yang menewaskan tujuh anak dari satu keluarga pada hari Jumat pekan lalu.

Paus secara khusus menyoroti kekejaman pasukan Israel yang terus menembaki anak-anak serta melakukan pemboman di sekolah dan rumah sakit.

"Kemarin anak-anak dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang," kata Paus, dikutip CNA.

Sejak tahun 2013, Vatikan telah mengakui Negara Palestina sekaligus menjalin hubungan diplomatik dengannya. Vatikan juga mendukung solusi dua negara atas masalah yang terjadi di sana.

Tonton: Donald Trump Sebut Bakal Terjadi Neraka Jika Tawanan di Gaza Tak Dibebaskan

Selanjutnya: Waspada, Ciri-ciri Link Saldo DANA Kaget Palsu dan Modus Penipuan Phising

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini 25 Desember 2024



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×