kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Uni Eropa Setuju Hidupkan Lagi Misi Bantuan Sipil di Rafah


Rabu, 29 Mei 2024 / 06:51 WIB
Uni Eropa Setuju Hidupkan Lagi Misi Bantuan Sipil di Rafah
ILUSTRASI. Pada Senin (28/5/2024), Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk menghidupkan kembali misi sipil Uni Eropa di Rafah. REUTERS/Mohammed Salem


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Pada Senin (28/5/2024), Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk menghidupkan kembali misi sipil Uni Eropa di Rafah. Rafah merupakan sebuah kota di Jalur Gaza selatan yang bersebelahan dengan Mesir. 

Namun, Uni Eropa mengatakan pihaknya memerlukan kesepakatan dari semua pihak untuk terus melanjutkan kebijakan luar negeri blok tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. 

Melansir Reuters, berbicara pada pertemuan bulanan para menteri luar negeri Uni Eropa, Borrell juga menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan klaim palsu antisemitisme terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk tujuan politiknya sendiri.

Blok tersebut sedang mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) Rafah, yang belum beroperasi sejak 2007, ketika kelompok militan Islam Palestina Hamas menguasai penuh Gaza.

Penyeberangan Rafah adalah pintu masuk utama bantuan dari Mesir. Pintu ini telah ditutup sejak pasukan Israel mengambil kendali dari pihak Gaza hampir tiga minggu lalu.

“Mereka memberi saya lampu hijau, lampu hijau politik untuk mengaktifkan kembali EUBAM, misi kami di Rafah. Ini bisa memainkan peran yang berguna dalam mendukung masuknya orang ke Gaza, masuk dan keluar,” kata Borrell kepada wartawan setelah pertemuan yang juga melihat hal-hal penting. 

Baca Juga: Tank Israel Meyerbu Zona Evakuasi Sipil di Rafah Barat

Para menteri Arab ikut serta dalam pembicaraan tersebut.

Namun dia menambahkan, hal ini harus dilakukan sesuai dengan keputusan Otoritas Palestina, Mesir, dan Israel. 

"Kami tidak akan melakukan hal ini sendirian. Kami tidak akan menjadi pihak luar yang bertanggung jawab atas keamanan di perbatasan. Kami bukan perusahaan keamanan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa blok tersebut akan menyiapkan rencana teknis untuk saat ini.

Para diplomat mengatakan misi tersebut tidak mungkin dilakukan sebelum permusuhan di Rafah berhenti.

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina di tenda-tenda dan melukai puluhan lainnya di Rafah pada hari Minggu.

Serangan tersebut memicu protes dari para pemimpin global. Borrell menuduh Israel terus melanjutkan aksi militer di Gaza selatan meskipun ada keputusan ICJ.

Berbicara dengan para menteri dari Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab, Borrell mengatakan kedua pihak akan melihat apakah mereka dapat menggabungkan upaya mereka untuk mengadakan konferensi bersama tentang bagaimana menerapkan perjanjian solusi dua negara.

Baca Juga: Netanyahu: Serangan Mematikan Israel di Rafah Kesalahan Tragis




TERBARU

[X]
×