Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - COPENHAGEN. Denmark akan mewajibkan kaum perempuan wajib militer seperti halnya laki-laki. Kebijakan ini dilakukan seiring dengan perluasan wajib militer negara tersebut untuk merespons perubahan iklim keamanan di Eropa.
Mengutip Al Jazeera, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan kebijakan yang direvisi ini dirancang untuk meningkatkan jumlah generasi muda yang melakukan wajib militer.
Selain itu, mereka yang diwajibkan ikut diharapkan menjalani wajib militer lebih lama, yakni 11 bulan, dibandingkan dengan peraturan saat ini yaitu empat bulan.
“Kami tidak mempersenjatai kembali karena kami menginginkan perang, kehancuran, atau penderitaan. Saat ini kami sedang mempersenjatai diri untuk menghindari perang dan di dunia di mana tatanan internasional sedang menghadapi tantangan,” kata Frederiksen kepada wartawan pada hari Rabu (13/3/2024).
Pernyataan Frederiksen secara tidak langsung merujuk pada gerakan militer Rusia dalam beberapa tahun dan bulan terakhir.
Denmark, anggota pendiri aliansi NATO, juga berencana untuk meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 40,5 miliar crowns Denmark (US$ 5,9 miliar) selama lima tahun ke depan.
Frederiksen mengatakan anggaran belanja pertahanan akan berjumlah 2,4% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan pada tahun 2025, di atas target NATO untuk negara-negara anggota.
Baca Juga: Albania Membuka Kembali Pangkalan Udara Era Soviet Khusus untuk NATO
Negara ini mengurangi kemampuan militernya setelah berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an. Akan tetapi, invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina telah membangkitkan kembali kekhawatiran mengenai keamanan di benua tersebut.
Pada hari Rabu, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mengirim pasukan ke perbatasannya dengan Finlandia, yang bergabung dengan NATO tahun lalu sebagai akibat dari invasi Ukraina, seiring dengan peringatan Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo bahwa Moskow bersiap menghadapi “konflik panjang dengan Barat”.
Melansir AP, pada tahun 2023, ada 4.717 wajib militer di Denmark. Berdasarkan angka resmi, perempuan yang menjadi sukarelawan untuk wajib militer berjumlah 25,1% dari kelompok tersebut.
Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen mengatakan sistem baru ini memerlukan perubahan undang-undang, yang menurutnya akan terjadi pada tahun 2025 dan mulai berlaku pada tahun 2026.
Baca Juga: Amerika Serikat Mempersiapkan Paket Senjata Baru untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia
"Situasi kebijakan keamanan di Eropa menjadi semakin serius, dan kita harus mempertimbangkan hal ini ketika kita memikirkan pertahanan di masa depan,” kata Lund Poulsen.
Dia menambahkan, “Diperlukan landasan yang lebih luas untuk perekrutan yang mencakup semua gender.”
Kebijakan tersebut, lanjutnya, akan menciptakan pertahanan yang lebih fleksibel dan lebih lengkap.