Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. United Overseas Bank (UOB) setuju untuk mengakuisisi bisnis konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam dengan nilai sekitar S$ 4,915 miliar atau setara US$ 3,65 miliar.
Dalam pernyataan resmi, Jumat (14/1), UOB akan membayar secara tunai nilai aset bersih pada saat akuisisi rampung ditambah premi S$ 915 juta. Pihaknya akan mengakuisisi portofolio pinjaman tanpa jaminan dan jaminan Citi, manajemen kekayaan dan bisnis simpanan ritel di empat negara tersebut.
“UOB percaya pada potensi jangka panjang Asia Tenggara dan kami telah menunjukkan disiplin, selektivitas, dan kesabaran dalam menemukan peluang pertumbuhan yang tepat,” kata Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong dikutip dari Reuters, Jumat (14/1).
Bank mengatakan akuisisi yang diusulkan harus dibiayai dari kelebihan modal dan tetap mempertahankan kebijakan dividen dengan rasio pembayaran 50%.
Baca Juga: Citigroup akan kembali melepas asetnya di kawasan Asia
Dia mengatakan bisnis konsumer Citigroup di pasar ini memiliki nilai aset bersih agregat sekitar S$ 4 miliar dan basis pelanggan sekitar 2,4 juta per 30 Juni 2021. Ini menghasilkan pendapatan sekitar S$0,5 miliar pada paruh pertama tahun 2021.
UOB mengatakan juga akan membawa 5.000 karyawan Citibank di empat negara, termasuk pimpinan senior, setelah kesepakatan ditutup.
Saham UOB pada Jumat pagi naik sebanyak 1,4% di tengah rencana akuisisi tersebut. Saham diperdagangkan pada S$29,53, naik 35 sen atau 1,2% pada 09:53.
Pemberi pinjaman terbesar ketiga Singapura ini mengatakan akuisisi tersebut akan semakin memperkuat dan memperdalam waralaba di Asean. Wee mengatakan bahwa akuisisi tersebut merupakan peluang besar yang datang pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Aset Citibank Indonesia dikabarkan dibeli UOB Singapura, begini tanggapan manajemen
"UOB percaya pada potensi jangka panjang Asia Tenggara dan kami telah disiplin, selektif, dan sabar dalam mencari peluang yang tepat untuk berkembang," katanya.
"Bisnis yang diakuisisi, bersama dengan waralaba konsumen regional UOB, akan membentuk kombinasi yang kuat yang akan meningkatkan bisnis grup UOB dan memajukan posisi kami sebagai bank regional terkemuka."
Penyelesaian kesepakatan tergantung pada persetujuan peraturan yang relevan untuk masing-masing negara dan di Singapura.
Baca Juga: Akibat pandemi Covid-19, kredit Bank of India Indonesia turun di kuartal III-2021
UOB memperkirakan penyelesaian akan berlangsung antara pertengahan 2022 dan awal 2024, tergantung pada kemajuan dan hasil dari proses persetujuan peraturan
Pembelian tersebut diharapkan akan dibiayai melalui kelebihan modal dan diperkirakan akan mengurangi rasio CET1 UOB sebesar 70 basis poin menjadi 12,8$, berdasarkan posisi modalnya pada 30 September 2021.