kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Upaya Obama Terus Mendukung Harris dan Mempengaruhi Partai Demokrat


Selasa, 20 Agustus 2024 / 19:10 WIB
Upaya Obama Terus Mendukung Harris dan Mempengaruhi Partai Demokrat
Wakil Presiden AS Kamala Harris berdiri bersama mantan Presiden Barack Obama dalam acara yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden tentang Undang-Undang Perawatan Terjangkau, pencapaian legislatif tertinggi Obama, di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS, 5 April 2022. REUTERS /Leah Millis


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CHICAGO. Setelah Kamala Harris memenangkan nominasi presiden dari Partai Demokrat dalam perubahan besar-besaran, ia menerima nasihat dari mantan Presiden Barack Obama: manfaatkan talenta kampanye yang ada; kamu bisa memilih siapa saja.

Beberapa hari kemudian, David Plouffe, mantan manajer kampanye Obama, bersama sejumlah tokoh dari kampanye Obama pada 2008 dan 2012, bergabung dengan kampanye awal Harris.

"Dia hanya ingin Harris tahu bahwa dia bisa merekrut siapa pun yang dia butuhkan," kata sumber yang mengetahui percakapan antara Obama dan Harris.

Partai Demokrat kini bersatu mendukung Harris, terutama setelah survei menunjukkan peningkatan dukungan. Namun, sebulan lalu, beberapa pihak meragukan apakah dia bisa mengalahkan kandidat Partai Republik, Donald Trump, terutama setelah Joe Biden terpaksa mundur dari pemilihan setelah penampilan debat yang buruk.

Baca Juga: Trump Memposting Berita Palsu Soal Dukungan dari Taylor Swift di Pemilu Presiden AS

Obama menunggu beberapa hari sebelum mendukung Harris, awalnya berencana untuk tetap netral. Namun, ketika jelas tidak ada penantang serius lainnya, ia pun turun tangan.

Sejumlah penasihat Obama, termasuk Plouffe dan Stephanie Cutter, mantan wakil manajer kampanye 2012, dengan cepat bergabung dalam kampanye Harris, memperkuat pengaruh Obama dalam operasi politiknya serta dukungannya pada Harris.

Obama, 63 tahun, yang menjadi pembicara utama dalam Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, telah mengenal Harris, 59 tahun, selama dua dekade. 

Mereka pertama kali bertemu di acara penggalangan dana di California pada 2004. Keduanya meniti karir politik lokal sebelum masuk Senat AS. Obama adalah presiden kulit hitam pertama, sementara Harris adalah wanita pertama sekaligus orang kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang menjadi wakil presiden.

Baca Juga: Trump Tertarik Memasukkan Elon Musk ke Kabinetnya Jika Menang Pemilu Presiden AS

Harris telah mendukung kampanye Obama sejak awal, ketika dia masih menjadi Jaksa Distrik San Francisco, bahkan datang ke acara peluncuran kampanye Obama di Springfield, Illinois, dan terlibat aktif dalam kampanye di Iowa.

Obama sangat mengagumi kerja Harris di California, meskipun pernah menimbulkan kontroversi pada 2013 ketika menyebut Harris sebagai jaksa agung "tercantik di negeri ini". Dia kemudian meminta maaf atas ucapannya itu.

Obama juga mendukung pemilihan Harris sebagai wakil presiden oleh Biden, dan tetap berhubungan rutin sejak pemilu 2020. Obama dan istrinya, Michelle, bahkan beberapa kali makan malam bersama Harris dan suaminya, Doug Emhoff.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×