kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Usai serangan rudal, Amerika Serikat waspada serangan siber Iran


Kamis, 09 Januari 2020 / 09:27 WIB
Usai serangan rudal, Amerika Serikat waspada serangan siber Iran
ILUSTRASI. Konflik AS-Iran makin runcing setelah serangan udara tak berawak AS menewaskan pemimpin militer Iran Qasem Soleimani. Iran langsung membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak.


Sumber: USA Today | Editor: Khomarul Hidayat

Perusahaan sektor swasta, yang meliputi perbankan, layanan kesehatan dan layanan energi, akan menjadi target utama, menurut Paul Martini, salah satu pendiri platform keamanan jaringan iBoss.

Dalam skenario terburuk, peretas Iran dapat secara instan mematikan seluruh jaringan listrik. "Ini bukan hanya lampu, tetapi juga internet yang mematikan sistem komunikasi. Tanpa menembakkan satu peluru atau rudal, Anda dapat mematikan seluruh wilayah atau negara," kata Martini.

Baca Juga: Eskalasi meningkat, negara-negara Timur Tengah meningkatkan kesiagaan penuh

Dan bahkan, imbuh Martini, jika kemampuan peretasan Iran tidak cukup canggih untuk merusak AS, para pejabat tinggi dapat menyuap peretas tingkat lanjut dari seluruh dunia dengan bayaran bitcoin.

Kota-kota besar seperti Atlanta, Boston dan New Orleans pernah dilumpuhkan oleh berbagai bentuk serangan keamanan siber baru-baru ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Trump telah mengeluarkan serangkaian serangan siber terhadap Iran. Iran dan peretas pada umumnya menjadi lebih canggih dalam mengatur serangan pada sistem komputasi yang saling berhubungan dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Tidak ada tentara AS yang terluka, Trump: Iran tampaknya akan mundur

"Diketahui bahwa Amerika Serikat tidak seaman siber seperti seharusnya," kata Adam Levin pendiri platform cybersecurity CyberScout. "Kami belum melakukan investasi yang perlu kami lakukan atau pelatihan yang kami butuhkan."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×