Sumber: USA Today | Editor: Khomarul Hidayat
Perusahaan sektor swasta, yang meliputi perbankan, layanan kesehatan dan layanan energi, akan menjadi target utama, menurut Paul Martini, salah satu pendiri platform keamanan jaringan iBoss.
Dalam skenario terburuk, peretas Iran dapat secara instan mematikan seluruh jaringan listrik. "Ini bukan hanya lampu, tetapi juga internet yang mematikan sistem komunikasi. Tanpa menembakkan satu peluru atau rudal, Anda dapat mematikan seluruh wilayah atau negara," kata Martini.
Baca Juga: Eskalasi meningkat, negara-negara Timur Tengah meningkatkan kesiagaan penuh
Dan bahkan, imbuh Martini, jika kemampuan peretasan Iran tidak cukup canggih untuk merusak AS, para pejabat tinggi dapat menyuap peretas tingkat lanjut dari seluruh dunia dengan bayaran bitcoin.
Kota-kota besar seperti Atlanta, Boston dan New Orleans pernah dilumpuhkan oleh berbagai bentuk serangan keamanan siber baru-baru ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Trump telah mengeluarkan serangkaian serangan siber terhadap Iran. Iran dan peretas pada umumnya menjadi lebih canggih dalam mengatur serangan pada sistem komputasi yang saling berhubungan dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tidak ada tentara AS yang terluka, Trump: Iran tampaknya akan mundur
"Diketahui bahwa Amerika Serikat tidak seaman siber seperti seharusnya," kata Adam Levin pendiri platform cybersecurity CyberScout. "Kami belum melakukan investasi yang perlu kami lakukan atau pelatihan yang kami butuhkan."