Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - BALTIMORE. Vaksin corona masih dikembangkan para ahli di seluruh dunia. Terbaru, vaksin corona mulai diuji ke manusia dan mendapatkan hasil positif.
Seorang pria di Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat ( AS) percaya dia bisa menjadi salah satu orang pertama yang berhasil divaksinasi guna mencegah Covid-19. Ia mengaku tubuhnya memproduksi antibodi di percobaan tersebut. David Rach, nama pria itu, memuji percobaan di University of Maryland di Baltimore sebagai hasil yang "menjanjikan".
Baca juga: Peringatan WHO: Waspadai penipu memanfaatkan pandemi corona!
Percobaan vaksin corona tersebut dilakukan oleh perusahaan obat-obatan raksasa AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech. Mereka sudah melakukan ancang-ancang untuk memproduksi vaksin corona secara massal jika terbukti efektif.
Dilansir dari Daily Mail Kamis (9/7/2020), Rach adalah mahasiswa pascasarjana imunologi di universitas itu. Ia mengatakan, tubuhnya menghasilkan lebih banyak antibodi daripada yang dihasilkan oleh pasien sembuh Covid-19.
Di percobaan vaksin corona ini Rach adalah orang pertama yang disuntik vaksin corona. Namun butuh waktu berbulan-bulan sebelum hasil bisa didapat sepenuhnya, karena para ilmuwan perlu mengetahui lebih dulu berapa lama antibodi akan bertahan, dan apakah Rach akan terbukti kebal terhadap virus SARS-CoV-2 jika ia di kemudian hari tertular.
Para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang berlomba untuk mengembangkan vaksin corona, yang dipandang sebagai satu-satunya cara menghentikan pandemi ini. Sementara itu para pakar kesehatan masih belum yakin seberapa banyak kekebalan yang dihasilkan secara alami dari perlawanan dengan penyakit ini.
Artinya, opsi untuk melakukan herd immunity atau kekebalan kelompok masih belum diketahui bisa efektif atau tidak. Setelah menerima dua dosis vaksin corona percobaan, Rach berkata bahwa "data awal menunjukkan positif", tetapi memperingatkan masih ada "jalan panjang di depan."
Rach yakin dia tidak terinfeksi virus corona, dan merasa tidak ada gunanya menguji pasien yang mungkin sudah mengembangkan antibodi. Dia juga tidak tahu pasti apakah dia diberikan vaksin corona percobaan atau larutan salin dari plasebo, tetapi yakin tubuhnya telah menghasilkan "antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein RBD" setelah dites.
Baca juga: China berulah, Taiwan perbarui rudal udara Patriot,
"Ini menjanjikan. Meskipun berada dalam kelompok dosis rendah, saya menghasilkan antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein yang lebih tinggi daripada sampel pasien Covid yang sembuh," ungkapnya dikutip dari Daily Mail.
Akan tetapi ia menambahkan, "Apakah ini berarti saya bisa berkeliling dan memegangi gagang pintu? Tentu tidak."
Selanjutnya Rach akan kembali ke klinik pada Oktober untuk memeriksakan kadar antobodinya, atau memeriksakan lebih awal jika dia merasa telah terinfeksi virus corona sebelumnya. "Saya mengukur suhu badan setiap pagi dan melaporkan sendiri segala gejala terkait Covid yang mungkin saya alami."
Dia juga mengatakan, semua orang yang terlibat dalam penelitian ini terus memakai masker dan menerapkan social distancing, karena efektivitas vaksin corona belum diketahui. Proyek di Maryland adalah salah satu dari banyak penelitian di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menemukan terobosan untuk mengakhiri pandemi virus corona.
(Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya",