Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Rach yakin dia tidak terinfeksi virus corona, dan merasa tidak ada gunanya menguji pasien yang mungkin sudah mengembangkan antibodi. Dia juga tidak tahu pasti apakah dia diberikan vaksin corona percobaan atau larutan salin dari plasebo, tetapi yakin tubuhnya telah menghasilkan "antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein RBD" setelah dites.
Baca juga: China berulah, Taiwan perbarui rudal udara Patriot,
"Ini menjanjikan. Meskipun berada dalam kelompok dosis rendah, saya menghasilkan antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein yang lebih tinggi daripada sampel pasien Covid yang sembuh," ungkapnya dikutip dari Daily Mail.
Akan tetapi ia menambahkan, "Apakah ini berarti saya bisa berkeliling dan memegangi gagang pintu? Tentu tidak."
Selanjutnya Rach akan kembali ke klinik pada Oktober untuk memeriksakan kadar antobodinya, atau memeriksakan lebih awal jika dia merasa telah terinfeksi virus corona sebelumnya. "Saya mengukur suhu badan setiap pagi dan melaporkan sendiri segala gejala terkait Covid yang mungkin saya alami."
Dia juga mengatakan, semua orang yang terlibat dalam penelitian ini terus memakai masker dan menerapkan social distancing, karena efektivitas vaksin corona belum diketahui. Proyek di Maryland adalah salah satu dari banyak penelitian di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menemukan terobosan untuk mengakhiri pandemi virus corona.
(Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya",