kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian Delta hambat rebound ekonomi Asia tahun ini


Rabu, 22 September 2021 / 10:08 WIB
Varian Delta hambat rebound ekonomi Asia tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MANILA. Asian Development Bank (ADB) mengatakan rebound ekonomi Asia yang sedang berkembang tahun ini dapat terhambat oleh penyebaran cepat varian Delta. 

Mengutip Reuters, ADB memberikan proyeksi barunya terkait pertumbuhan di negara berkembang Asia mencapai 7,1% tahun ini. Proyeksi tersebut turun dari perkiraan 7,2% pada Juli dan 7,3% pada April. 

Meskipun masih ada perkiraan pertumbuhan tahun ini, perlu diingat bahwa pertumbuhan ini merupakan haluan dari kontraksi 0,1% di kawasan itu tahun lalu. 
Untuk tahun 2022, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhan 5,4% untuk negara berkembang Asia.

ADB mengingatkan masih ada ancaman yang ditimbulkan oleh munculnya varian virus corona baru, peluncuran vaksin yang lebih lambat dari perkiraan, dan berkurangnya efektivitas vaksin.

Baca Juga: Ekonomi Malaysia dan India Cepat Pulih

Asal tahu saja, wilayah-wilayah tersebut telah mengimunisasi hampir 30% dari populasinya pada akhir Agustus yang berarti tertinggal dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan di Uni Eropa yang telah memvaksinasi penuh lebih dari setengah populasi mereka.

"Asia berkembang tetap rentan terhadap pandemi Covid-19, karena varian baru memicu wabah, yang mengarah pada pembatasan baru mobilitas di beberapa negara," kata Pejabat Kepala Ekonom ADB Joseph Zveglich dalam sebuah pernyataan.

ADB mengatakan jalur pemulihan di kawasan itu tetap tidak merata mengingat berbagai tingkat kemajuan negara-negara dalam mengatasi pandemi. China berada di jalur untuk tumbuh 8,1% tahun ini, dengan laju ekspansi diproyeksikan melambat menjadi 5,5% tahun depan.

Abdul Abiad, Direktur Divisi Riset Makroekonomi ADB menambahkan, masalah utang pengembang properti China Evergrande yang telah mengguncang pasar global juga memerlukan pemantauan yang cermat.

"Perumahan adalah komponen penting dari ekonomi China. Jika sektor properti terkena dampaknya, itu bisa berdampak pada ekonomi China secara lebih luas," kata Abiad.

ADB juga mempertahankan prospek pertumbuhannya untuk India pada 10,0% tahun ini dan 7,5% tahun depan.

Wabah baru varian Delta juga berdampak pada ekonomi Asia Tenggara, dengan kawasan ini sekarang diproyeksikan tumbuh lebih lambat 3,1% tahun ini dari perkiraan Juli ADB sebesar 4,0%, dengan Myanmar yang dilanda perselisihan menderita penurunan lebih dalam sebesar 18,4%.

Selanjutnya: Penyaluran kredit UMKM diyakini masih bisa menggeliat sampai akhir tahun nanti




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×