kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.580   -45,00   -0,27%
  • IDX 8.193   53,59   0,66%
  • KOMPAS100 1.120   3,63   0,33%
  • LQ45 786   4,07   0,52%
  • ISSI 290   2,46   0,86%
  • IDX30 413   2,16   0,53%
  • IDXHIDIV20 464   0,28   0,06%
  • IDX80 123   0,42   0,34%
  • IDXV30 134   0,30   0,23%
  • IDXQ30 129   0,18   0,14%

Venezuela Peringatkan AS soal Dugaan Rencana Serangan ke Kedutaan di Caracas


Selasa, 07 Oktober 2025 / 08:47 WIB
Venezuela Peringatkan AS soal Dugaan Rencana Serangan ke Kedutaan di Caracas
ILUSTRASI. Presiden Venezuela Nicolas Maduro memegang peluru, disita dari bentrokan antara polisi dan geng baru-baru ini menurut pihat berwenang, saat muncul di televisi, di Karakas, Venezuela, Minggu (11/7/2021). Miraflores Palace/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - CARACAS. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pemerintahnya telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) mengenai adanya dugaan “operasi bendera palsu” (false flag operation) yang dirancang oleh kelompok ekstrem kanan di Venezuela untuk meledakkan bom di Kedutaan Besar AS di Caracas.

“Operasi bendera palsu” merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan agar pihak lain tampak bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Diduga Bawa Narkoba Ilegal, Pasukan AS Menyerang Kapal di Lepas Pantai Venezuela

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS belum memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.

Ketua Majelis Nasional Venezuela, Jorge Rodriguez, sebelumnya menyampaikan informasi mengenai rencana tersebut melalui akun Telegram pada Minggu (5/10).

Ia mengatakan pemerintah telah menyampaikan peringatan itu kepada AS melalui tiga jalur diplomatik berbeda.

Rodriguez menambahkan, sebuah kedutaan Eropa juga telah diberitahu mengenai ancaman tersebut, meski tidak menyebutkan negara mana yang dimaksud.

Venezuela sendiri telah memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat sejak 2019, dan seluruh staf diplomatik AS meninggalkan Caracas pada tahun yang sama.

Baca Juga: Panas! Maduro Siap Umumkan Status Darurat Hadapi Ancaman AS

Dalam wawancara televisi pada Senin malam, Maduro mengatakan pemerintah menerima laporan dari dua sumber tepercaya  satu dari dalam negeri dan satu dari luar negeri mengenai potensi serangan itu.

Aparat keamanan pun telah dikerahkan untuk memperkuat penjagaan di sekitar Kedutaan AS.

“Kami sudah mengetahui siapa yang mendalangi dan mendukung rencana ini. Semuanya sedang dalam proses penangkapan,” kata Maduro.

Ia menilai, tujuan utama dari plot tersebut adalah untuk menyalahkan pemerintah Venezuela dan memicu eskalasi konflik.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat dikabarkan telah menargetkan sedikitnya empat kapal yang diduga membawa narkoba di lepas pantai Venezuela.

Baca Juga: Venezuela Pakai Kripto Gantikan Dolar AS Untuk Transaksi Valas

Presiden Donald Trump juga sempat menyatakan bahwa AS akan mempertimbangkan tindakan terhadap kartel narkoba yang beroperasi “melalui darat” di Venezuela.

Sementara itu, New York Times melaporkan pada Senin (6/10/2025) bahwa Trump telah memerintahkan utusannya, Richard Grenell, untuk menghentikan seluruh upaya diplomasi dengan Caracas dan membatalkan rencana perundingan yang tengah dijajaki.

Selanjutnya: Daftar Kode Redeem Galaxy Defense Terbaru (Oktober 2025) Lengkap Panduan Cara Klaim

Menarik Dibaca: Promo Liburan Musim Dingin dan Nikmati Matcha Ceremonial di Jepang




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×