Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penutupan sekolah menyebabkan kegembiraan di antara beberapa anak dan reaksi beragam dari orang tua.
"Saya sangat berharap ada keputusan ini karena saya takut wabah di sekolah," kata Massimiliano Del Ninno, ayah dari seorang siswa sekolah dasar Roma kepada Reuters. "Bahkan jika kita berhadapan dengan kelompok umur yang tampaknya tidak beresiko, mereka bisa menjadi pembawa."
Clarissa Mazzei, seorang ibu tiga anak berusia 30 tahun, menyebutnya sebagai hal yang tragis bagi para siswa, dan juga bagi para orang tua.
Baca Juga: Virus corona sudah menjangkiti 77 negara di luar China, ini daftarnya
Wakil Menteri Ekonomi Italia Laura Castelli mengatakan, pemerintah menyadari masalah yang akan dihadapi keluarga dan sedang mempersiapkan arahan untuk memungkinkan orang tua untuk bekerja dari rumah sehingga bisa sekaligus menjaga anak-anak.
Virus semakin menyebar di Selatan
Wabah virus corona tetap berpusat di wilayah kaya dan padat penduduk Lombardy, di sekitar Milan, dan daerah tetangga Veneto dan Emilia Romagna. Tidak hanya itu, kasus juga menyebar di seluruh semenanjung Italia dan Sisilia.
Baca Juga: Waspada! Otoritas China bilang tinja dan urin bisa tularkan infeksi virus corona
Rumah sakit penyakit menular Roma Spallanzani mengatakan, mereka memiliki 20 pasien virus korona, sementara yang lain dirawat di rumah di sekitar ibukota Italia dan kota terbesar.
Pemerintah daerah Emilia Romagna mengatakan pada hari Rabu, dua stafnya telah dites positif corona. Adapun Menteri Perindustrian Stefano Patuanelli melakukan isolasi diriĀ sendiri setelah melakukan kontak dengan seorang pasien, meskipun ia sendiri telah dites negatif.
Baca Juga: China akan gunakan obat radang sendi Roche untuk pasien virus corona yang parah
Wabah itu telah sangat mengganggu kehidupan di utara, di mana bioskop dan museum ditutup di beberapa daerah dan banyak acara dibatalkan termasuk peragaan busana dan pameran dagang.