kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vladimir Putin Marah Besar! Peringatkan Barat akan Risiko Perang Nuklir, Ada Apa?


Jumat, 01 Maret 2024 / 07:41 WIB
Vladimir Putin Marah Besar! Peringatkan Barat akan Risiko Perang Nuklir, Ada Apa?
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kepada negara-negara Barat bahwa mereka berisiko memicu perang nuklir jika mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina. Sputnik/Sergei Bobylyov/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (29/2/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kepada negara-negara Barat bahwa mereka berisiko memicu perang nuklir jika mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.

Selain itu, Putin juga memperingatkan bahwa Moskow memiliki senjata untuk menyerang sasaran di Barat.

Melansir Reuters, perang di Ukraina telah memicu krisis terburuk dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962. 

Putin sebelumnya telah berbicara tentang bahaya konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia, namun peringatan nuklirnya pada hari Kamis adalah salah satu peringatannya yang paling eksplisit.

Saat berbicara kepada anggota parlemen dan anggota elit negara lainnya, Putin, 71 tahun, mengulangi tuduhannya bahwa Barat bertekad melemahkan Rusia.

Ia menyatakan bahwa para pemimpin Barat tidak memahami betapa berbahayanya campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Rusia yang dianggapnya sebagai urusan dalam negeri.

Putin mengawali peringatan terkait nuklirnya dengan merujuk secara spesifik pada sebuah gagasan, yang dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin, mengenai anggota NATO Eropa yang mengirim pasukan darat ke Ukraina. 

Baca Juga: Putin Setujui UU Perampasan Aset Bagi Para Pengkritik Kebijakan Militer

Ini menjadi saran yang dengan cepat ditolak oleh Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain.

“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!” kata Putin.

Berbicara menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret mendatang, ketika ia dipastikan akan terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun berikutnya, Putin memuji apa yang ia katakan sebagai persenjataan nuklir Rusia yang sangat modern dan terbesar di dunia.

“Kekuatan nuklir strategis berada dalam kondisi kesiapan penuh,” katanya.

Putin juga mencatat bahwa senjata nuklir hipersonik generasi baru yang pertama kali dibicarakannya pada tahun 2018 telah dikerahkan atau berada pada tahap di mana pengembangan dan pengujian sedang diselesaikan.

Putin, yang terlihat sangat marah, menyarankan para politisi Barat untuk mengingat kembali nasib orang-orang seperti Adolf Hitler dari Nazi Jerman dan Napoleon Bonaparte dari Prancis yang gagal menginvasi Rusia di masa lalu.

Baca Juga: Ketimbang Trump, Putin Lebih Menyukai Biden untuk Jadi Presiden AS

“Tetapi kini konsekuensinya akan jauh lebih tragis,” kata Putin. 

Dia menambahkan, “Mereka menganggapnya (perang) adalah sebuah kartun,” katanya.

Putin menuding para politisi Barat melupakan arti perang yang sebenarnya karena mereka tidak menghadapi tantangan keamanan yang sama seperti yang dihadapi Rusia dalam tiga dekade terakhir.

Lebih banyak pasukan

Menurut Putin, pasukan Rusia kini mempunyai inisiatif di medan perang di Ukraina dan bergerak maju di beberapa tempat. 

Dia juga bilang, Rusia juga harus meningkatkan jumlah pasukan yang dikerahkannya di sepanjang perbatasan baratnya dengan Uni Eropa setelah Finlandia dan Swedia memutuskan untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Pemimpin veteran Kremlin itu menolak anggapan Barat bahwa pasukan Rusia mungkin akan melampaui Ukraina dan menyerang negara-negara Eropa dan menyebutnya sebagai “omong kosong”. 

Ia juga mengatakan Moskow tidak akan mengulangi kesalahan Uni Soviet dan membiarkan Barat “menyeretnya” ke dalam perlombaan senjata yang akan menghabiskan terlalu banyak anggarannya.

"Oleh karena itu, tugas kita adalah mengembangkan kompleks industri pertahanan sedemikian rupa untuk meningkatkan potensi ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri negara," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Kehilangan 3.000 Tank Selama Perang di Ukraina

Putin mengatakan Moskow terbuka untuk berdiskusi mengenai stabilitas strategis nuklir dengan Amerika Serikat, namun menyatakan bahwa Washington tidak memiliki minat yang tulus dalam pembicaraan tersebut dan lebih fokus pada membuat klaim palsu mengenai dugaan tujuan Moskow.

“Baru-baru ini terdapat semakin banyak tuduhan yang tidak berdasar terhadap Rusia, misalnya bahwa kami diduga akan mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa. Sindiran seperti itu... adalah sebuah taktik untuk menarik kami ke dalam negosiasi mengenai persyaratan mereka, yang hanya menguntungkan bagi Amerika Serikat,” katanya.

"...Menjelang pemilihan presiden AS, mereka hanya ingin menunjukkan kepada warganya dan semua orang bahwa mereka masih menguasai dunia," jelas Putin lagi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×