kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vladimir Putin: Rusia Tidak Mungkin Jadi Target Kelompok Islam Fundamentalis


Jumat, 05 April 2024 / 06:54 WIB
Vladimir Putin: Rusia Tidak Mungkin Jadi Target Kelompok Islam Fundamentalis
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya tidak mungkin menjadi sasaran kelompok Islam fundamentalis. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (4/4/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya tidak mungkin menjadi sasaran kelompok Islam fundamentalis.

Melansir Reuters, pernyataan tersebut diutarakan Putin hampir dua minggu setelah sedikitnya 144 orang tewas di dekat Moskow dalam penembakan massal yang diklaim dilakukan oleh militan ISIS.

“Kami punya alasan kuat untuk percaya bahwa tujuan utama mereka yang memerintahkan aksi teroris berdarah dan mengerikan di Moskow adalah untuk merusak persatuan kita,” kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi.

Dia juga menegaskan, “Tidak ada tujuan lain yang terlihat, tidak ada, karena Rusia tidak bisa menjadi sasaran serangan teroris oleh Islam fundamentalis. Kita adalah negara yang menunjukkan contoh unik dari keharmonisan dan persatuan antaragama, persatuan antaragama dan antaretnis."

Rusia telah berulang kali mengatakan serangan itu diperintahkan oleh Ukraina, namun tidak memberikan bukti yang mendukung pernyataan tersebut. 

Sementara, Ukraina telah membantah keterlibatannya dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Sumpah Putin: Bakal Temukan Dalang Serangan Gedung Konser Moskow

AS sendiri sebelumnya telah memperingatkan Rusia mengenai serangan yang akan dilakukan oleh militan Islam. AS juga mengatakan pernyataan versi Moskow tidak masuk akal.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan pernyataan AS bahwa ISIS, yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, berada di balik serangan tersebut.

"Perhatian - sebuah pertanyaan kepada Gedung Putih: Apakah Anda yakin itu ISIS? Bisakah Anda memikirkannya lagi?" Zakharova mengatakan dalam sebuah artikel untuk surat kabar Komsomolskaya Pravda.

Zakharova mengatakan Amerika Serikat menyebarkan versi “hantu” ISIS untuk menutupi “wilayahnya” di Kyiv dan mengingatkan pembaca bahwa Washington mendukung para pejuang “mujahidin” yang memerangi pasukan Soviet pada tahun 1980an.

Baca Juga: Rusia Ragu ISIS yang Bertanggung jawab atas Serangan di Gedung Konser

Menurut dua pejabat AS, pihaknya memiliki informasi intelijen yang mengkonfirmasi klaim tanggung jawab ISIS.




TERBARU

[X]
×