Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Minggu (14/6/2020), bahwa Rusia berhasil bangkit dari epidemi virus corona baru dengan kerugian minimal, setelah menanganinya lebih baik daripada Amerika Serikat. Menurutnya, di Amerika, kepentingan partai politik menghalangi penanganan virus corona.
Melansir Reuters, dengan 528.964 kasus yang dikonfirmasi, Rusia memiliki jumlah infeksi tertinggi ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
Jumlah resmi kematiannya mencapai 6.948, jauh lebih rendah daripada di banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 115.000 kematian. Namun kebenaran statistik Rusia ini terkadang menjadi fokus perdebatan sengit.
Baca Juga: Rusia meluncurkan obat Covid-19 pertama, kasus infeksi capai 500.000 orang
"... Kami bekerja cukup lancar dan bangkit dari situasi virus corona dengan penuh percaya diri dan, dengan kerugian minimal ... Tetapi di Amerika Serikat, hal ini tidak terjadi," kata Putin kepada TV pemerintah seperti yang dilansir Reuters.
Putin menambahkan, sistem politik Rusia telah menangani krisis lebih baik daripada mitranya di Amerika, karena otoritas di tingkat federal dan regional telah bekerja sebagai satu tim tanpa perbedaan pendapat seperti di Amerika Serikat.
"Saya tidak bisa membayangkan seseorang pejabat di pemerintahan (Rusia) atau daerah mengatakan kami tidak akan melakukan apa yang dikatakan pemerintah pusat atau presiden," kata Putin.
Baca Juga: Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Rusia mendekati 500.000 orang
"Tampak bagi saya bahwa masalahnya (di Amerika Serikat) adalah kelompok itu, dalam hal ini kepentingan partai, ditempatkan di atas kepentingan masyarakat secara keseluruhan, di atas kepentingan rakyat," tambahnya.
Putin menjabarkan, virus itu telah mengungkapkan apa yang disebutnya sebagai krisis internal yang terjadi sejak kemenangan pemilihan Presiden Donald Trump dan upaya para saingan untuk melemahkan legitimasinya.
Baca Juga: Infeksi lebih dari 7 juta, ini 20 negara dengan kasus corona tertinggi
Putin menggunakan wawancara yang sama untuk membantah tuduhan bahwa reformasi konstitusi yang memungkinkannya memperpanjang kekuasaannya ditujukan untuk "memperkuat kediktatoran presiden", dengan mengatakan parlemen akan memiliki peran yang lebih besar setelah perubahan.
Baca Juga: Unjuk kekuatan ke Rusia, AS dan NATO gelar latihan perang besar-besaran
Pemungutan suara secara nasional untuk mengamandemen konstitusi akan berlangsung dari 25 Juni - 1 Juli. Jika disetujui, reformasi akan memungkinkan Putin yang berusia 67 tahun, yang berkuasa sejak 1999, untuk melayani dua masa jabatan enam tahun lagi di Kremlin setelah 2024, ketika dia -menurut undang-undang saat ini- berkewajiban untuk mundur.