kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Wabah baru COVID-19 di China semakin meluas, melanda 14 provinsi


Senin, 01 November 2021 / 15:51 WIB
Wabah baru COVID-19 di China semakin meluas, melanda 14 provinsi
ILUSTRASI. Orang-orang yang memakai masker pelindung menaiki eskalator di dalam stasiun kereta bawah tanah, menyusul kasus baru penyakit virus corona atau COVID-19, di Shanghai, China, 5 Agustus 2021. REUTERS/Aly Song.


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah baru COVID-19 di China semakin meluas. Jiangxi dan Heilongjiang jadi provinsi terbaru yang bergulat dengan kebangkitan epidemi baru, bahkan ketika rantai penularan virus corona di China Barat Laut belum putus.

Mengutip Global Times, menenangkan publik, para ahli China mengatakan, kebangkitan wabah terbaru COVID-19 di negeri tembok raksasa akan dikendalikan secara efektif dalam waktu satu bulan, di bawah kebijakan toleransi nol negara.

Kebijakan ini telah terbukti efektif dan akan China pertahankan dalam menghadapi ancaman ganda: varian Delta serta cuaca dingin.

Jumlah kasus COVID-19 yang ditularkan secara domestik di China pada Sabtu (30/12) sebanyak 48, dengan 19 di antaranya tercatat di Heilongjiang, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC).

Baca Juga: Wabah COVID-19 berkembang pesat, China waspada tinggi

Mi Feng, juru bicara NHC, memperingatkan, wabah COVID-19 telah melanda 14 provinsi di China dalam dua minggu terakhir. Epidemi saat ini masih dalam fase berkembang pesat dan tetap rumit.

Menurut Wang Guangfa, ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, kebijakan toleransi nol negara mencegah virus menyebar ke seluruh negara yang luas dengan hanya membatasi kehidupan normal sebagian kecil masyarakat. 

Dengan kebijakan itu, China berhasil menghapus infeksi domestik dan menjaga negara itu agar tidak melalui gelombang kebangkitan COVID-19 dari kasus impor. 

“Itu sangat kontras dengan situasi di banyak negara Barat, di mana epidemi telah melanda seluruh negara dengan banyak transmisi," katanya kepada Global Times. 

Baca Juga: China: Laporan asal-usul Covid-19 yang dikeluarkan AS tidak bisa dipercaya



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×