kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waduh, lima orang tewas akibat wabah baru ebola di Kongo


Selasa, 02 Juni 2020 / 12:12 WIB
Waduh, lima orang tewas akibat wabah baru ebola di Kongo
ILUSTRASI. Badan PBB untuk bantuan kemanusiaan bagi anak-anak atau Unicef menyebutkan, ada sembilan kasus ebola yang telah dilaporkan di Kongo.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Wabah corona belum juga mereda, kini wabah ebola malah kembali muncul di Kongo. Lima orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, dilaporkan telah meninggal dunia akibat wabah ebola baru di Republik Demokratik Kongo.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bantuan kemanusiaan bagi anak-anak atau Unicef menyebutkan, total ada sembilan kasus ebola yang telah dilaporkan di Kongo

"Empat orang tambahan yang tertular virus ebola. Semua orang yang pernah kontak dengan orang yang meninggal dan termasuk anak, sedang dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," demikian Unicef dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.

Baca Juga: Wabah ebola muncul lagi di Kongo, apa itu ebola dan bagaimana penyebarannya?

"Kasus kematian terjadi antara 18 Mei dan 30 Mei tetapi mereka hanya dikonfirmasi sebagai yang berhubungan dengan ebola," tambah Unicef.

Sebelumnya Senin, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus tweeted menyebutkan, enam kasus telah dilaporkan di Mbandaka, di provinsi Equateur barat laut Kongo.

Ini adalah wabah ke 11 di Kongo dari virus yang berpotensi mematikan, yang ditularkan oleh cairan tubuh dan memiliki tingkat kematian sekitar 25% dan 90%, tergantung pada wabahnya.

Republik Demokratik Kongo masih berjuang untuk mengakhiri wabah ebola yang dimulai pada 2018 di bagian timur negara itu. Menurut WHO, sejauh ini terdapat 3.406 kasus virus ebola telah dilaporkan, dengan 2.243 kematian.

Baca Juga: Virus corona disebut tak akan hilang meski ada vaksin, ini penjelasannya

Belum ada kasus baru dalam 21 hari terakhir dalam wabah tersebut. Karena ebola memiliki masa inkubasi 21 hari, yang menunjukkan wabah mungkin terkendali, tetapi WHO menunggu dua periode inkubasi penuh, atau 42 hari, untuk memastikan sebelum menentukan bahwa wabah telah berakhir.

"Pengumuman wabah ebola itu muncul, sementara negara itu juga memerangi corona (Covid-19) dan wabah campak terbesar di dunia," kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Donald Trump: WHO benar-benar gagal dan terlalu fokus ke China

Negara Afrika tengah itu telah melaporkan 3.195 kasus virus corona dan 72 kematian.

Sejauh ini epidemi terburuk yang mempengaruhi Kongo adalah campak, yang telah menginfeksi hampir 370.000 orang dan membunuh 6.779 sejak 2019.

Virus ebola hidup dalam kelelawar. Sejauh ini epidemi ebola terbesar terjadi pada 2014-2016 di negara-negara Afrika Barat, Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Lebih dari 28.000 orang terinfeksi dalam epidemi itu dan lebih dari 11.000 dari mereka meninggal.

Baca Juga: Bukan corona, berikut 10 virus paling mematikan di Bumi




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×