kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waduh, perusahaan kakap dunia merugi gara-gara corona


Senin, 24 Februari 2020 / 15:41 WIB
Waduh, perusahaan kakap dunia merugi gara-gara corona
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. Wabah virus corona (covid-19) yang mulai bergaung keras mulai memberi pukulan bagi sederet industri di dunia. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Lebih lanjut, gara-gara corona perusahaan besar lainnya seperti Nike, Adidas hingga Capri Holdings pun harus siap merugi lantaran banyak toko-toko yang tutup. Setidaknya sampai awal Februari 2020 ini sudah ada 150 toko Capri di China yang tutup, sementara Nike sudah menutup setengah dari toko yang dimilikinya di China. Hal yang sama juga dialami Adidas.

Kendati belum bisa dirinci, dampaknya sudah pasti akan besar. Misalnya saja, pada kuartal IV 2019 lalu sekitar 18% dari penjualan Nike di dunia bersumber dari China. Capri Holdings di lain pihak meramal virus corona bisa mengurangi pendapatan perusahaannya hingga US$ 100 juta.

Baca Juga: Miliarder muda AS: Menabung cara lambat untuk menjadi kaya

Toko waralaba pun juga ikut terkena imbasnya, Starbucks misalnya sudah menutup setengah dari 4.300 kios di China sejak awal bulan ini.

Nampaknya, dampak virus corona terhadap ekonomi akan terus berlanjut. Salah satunya diungkap oleh sederet operator resor dan judi di kawasan Makau China yang terpaksa menutup kasino seiring merebaknya wabah virus.

Kepala Eksekutif Makau Ho Iat Seng mengatakan, pemerintah wilayah semi-otonomi China memerintahkan operasi perjudian dan industri tutup selama dua pekan untuk menghindari penyebaran virus corona. Penutupan harus dilakukan karena satu dari sepuluh kasus virus corona di Makau, dikonfirmasi merupakan pekerja di industri perjudian tersebut.

Efek penutupan sementara resor dan kasino, sejumlah operator melaporkan efek penutupan tersebut. Dilansir dari Forbes, awal Februari 2020 lalu, Wynn Resorts operator pusat perjudian di Makau yang mengoperasikan hotel dan kasino kelas atas di seluruh dunia mengatakan, dampak penutupan tersebut mereka kehilangan US$ 2,6 juta per hari.

Baca Juga: Waduh, Korsel jadi pusat wabah virus corona terbesar di luar China

Pejabat pemerintah wilayah semi otonomi China menutup 40 kasino lainnya di Makau, termasuk Wynn Macau serta Wynn Palace sejak Rabu lalu. Kondisi ini menyebabkan para operator kasino kehilangan pendapatan di tahun-tahun sibuknya.

CEO Wynn Resort Matt Maddox mengaku harus menanggung kerugian akibat kehilangan pendapatan US$ 2,4 juta sampai USW$ 2,6 juta per hari karena penutupan tersebut. Sebagian besar kerugian, kata Maddox karena mereka tetap harus membayar gaji pegawai sebanyak 12.200 karyawan yang selama ini bekerja di Makau, dari lebih dari 31.000 karyawan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×