kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wah, pendapatan Microsoft berhasil lampaui ekspektasi pasar


Kamis, 30 Januari 2020 / 17:45 WIB
Wah, pendapatan Microsoft berhasil lampaui ekspektasi pasar
ILUSTRASI. Logo Microsoft. REUTERS/Charles Platiau/File Photo


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bisnis komputasi awan Microsfot Corp yaitu Azure Cloud jadi penopang pendapatan perseroan yang melampaui ekspektasi pasar. Azure kini bakal jadi penantang serius mili Amazon Web Services (AWS)

Saham perusahaan peranti lunak terbesar di dunia ini juga mencatat rekor tertingginya, dengan kenaikan 4,58% menjadi US$ 175,74 per lembar.

Baca Juga: Tolak evakuasi warga Korea dari Wuhan, pemrotes lempar telur ke menteri

Microsoft tercatat meraih pendapatan dan profit senilai US$ 36,9 miliar dan US$ 1,51 per lembar saham. Ini melampaui estimasi para analis di pasar yang menilai pendapatan US$ 35,7 miliar , dan US$ 1,32 per lembar saham.

Mengutip Reuters, Kamis (30/1) Microsoft bilang kini Azure merupakan pesaing utama Amazon dengan pertumbuhan mencapai 62% pada kuartal IV-2019. Meskipun menurun dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan 76%, catatan tersebut tercatat meningkat dibandingkan kuartal II-2019 sebesar 59%.

Berdasarkan data Forrester Research, Azure tahun lalu menguasai 22% pangsa pasar komputasi awan, sementara Amazon Cloud menguasai 45%, dan 5% diambil Google.

“Pertumbuhan Azure belum mengancam supremasi Amazon di pasar, meskipun pertumbuhan tersebut tentu bakal menipiskan jarak antara keduanya,” kata Andre MacMillen dari Nucleus Research.

Baca Juga: Ekonomi AS diramal moderat, diproyeksi tak mencapai target 3%

Microsoft Chief Financial Officer Amy Hood bilang peningkatan Azure disebabkan oleh layanan perusahaan yang menawarkan komputasi aawan sebagai solusi menjalankan aplikasi hingga penyimpanan data.

“Kami memiliki penggunaan yang baik, jika melihat jumlah pemainnya. Ini sesuai dengan salah satu fokus bisnis kami yaitu pertumbuhan konsumsi yang tumbuh cukup baik,” kata Hood.

Adapun bisnis komputasi awan Microsoft yang juga menghitung bisnis komputasi berbasis aplikasi seperti Office meraih pendapatan US$ 12,5 miliar tahun lalu, meningkat pesat dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$ 9 miliar. Sementara marjin keuntungan lini bisnis ini juga meningkat menjadi 67% dibandingkan 62% pada 2018.

Baca Juga: Waswas virus corona, akankah WNI di Wuhan dievakuasi?

Hood menambahkan, perseroan bakal berupaya untuk meningkatkan marjin bisnis komputasi awannya dengan meningkatkan peranti kerasnya terhadap pusat data.

Adapun bisnis Intelligent Cloud Microsoft yang juga terdapat Azure di dalamnya tercatat berhasil merengkuh pertumbuhan pendapatan 27% menjadi US$ 11,9 miliar. Lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar senilai US$ 11,4 miliar. Sementara pendapatan dari unit bisnis produktivitas yang di dalamnya ada jejaring sosial LinkedIn berhasil meraih pendapatan US$ 11,8 miliar, juga lebih tinggi dari estimasi sebesar US$ 11,4 miliar.

Adapun unit bisnis peranti lunaknya yang ada bisnis sistem operasi Windows di dalamnya mencatat pendapatan 13,2 miliar jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebesar US$ 12,8 miliar. Penjualan Windows sejatinya cukup terhambat tahun lalu dengan berkurangnya pasokan cip dari Intel Corp.

Baca Juga: Hoaks! foto diduga mayat korban virus corona bergelimpangan di China



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×