kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau tak didukung investor, WeWork tetap lanjutkan rencana IPO


Rabu, 11 September 2019 / 18:54 WIB
Walau tak didukung investor, WeWork tetap lanjutkan rencana IPO
ILUSTRASI. WeWork


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahan start-up yang bergerak di bidang penyewaan ruang kerja (office sharing) WeWork melanjutkan rencana initial public offering (IPO) kendati investor utama yakni SoftBank Group belum tertarik. Kini, SoftBank memiliki tiga pilihan, antara lain memangkas pasokan dana atau justru menambah jumlah investasi ke WeWrok.

Berada di bawah induk The We Company, WeWork diperkirakan hanya akan memiliki valuasi di kisaran US$ 15 miliar hingga US$ 18 miliar jika memutuskan untuk IPO. Jumlah tersebut turun dari valuasi di bulan Januari 2019 lalu yang sempat menyentuh US$ 47 miliar.

Merujuk artikel yang dimuat Reuters, Rabu (11/9) hal ini berarti bahwa SoftBank yang telah menginvestasikan dana sebesar US$ 10,65 miliar di WeWork sejak tahun 2017 silam lewat Vision Fund harus menuliskan nilai investasinya. Seandainya rencana melantai di bursa terus berjalan.

Kendati demikian, Sumber Reuters mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan final terkait rencana valuasi dan waktu IPO. Kedua pihak yakni We Company dan SoftBank menolak mengomentari hal tersebut.

Baca Juga: Meski diragukan, WeWork tetap melanjutkan rencana IPO

Nah, nilai valuasi yang sangat rendah ini mencerminkan kekhawatiran tentang keberlanjutan model bisnis We Company, yang bergantung pada liabilitas jangka panjang dan pendapatan jangka pendek. 
Pasalnya, model semacam ini dinilai sebagian investor dan analisis belum teruji mampu menghadapi penurunan ekonomi yang terjadi secara global.

Penurunan valuasi WeWork ini praktis menjadi pukulan telak bagi SoftBank. Sebab, SoftBank saat ini tengah mengumpulkan dana tahap kedua dari Vision Fund yang nilainya dijanjikan mencapai US$ 108 miliar. 
Apalagi, sebelumnya tingkat pengembalian atau return kepada Vision Fund tahap pertama sempat loyo akibat Uber dan Slack yang tak terlalu menjanjikan.

Pemimpin SoftBank Masayoshi Son dan Wakil Pemimpin Ron Fisher dikabarkan tetap mendukung rencana IPO WeWork hingga pekan lalu. Bahkan, ketika banyak pihak internal yang meminta untuk menunda rencana tersebut.

Baca Juga: Jelang IPO, valuasi WeWork diprediksi turun separuh lebih menjadi US$ 20 miliar

Namun, dalam beberapa hari terakhir Son dan Fisher menurut sumber internal mengakui bahwa penundaan IPO merupakan pilihan yang terbaik, mengingat kondisi SoftBank saat ini. Pihak SoftBank maupun Son juga dikabarkan sudah meminta Chief Executive Officer (CEO) We Company Adam Neumann untuk menunda IPO, tapi nampaknya hingga kini permintaan tersebut belum dikabulkan.

Kondisi WeWork juga tak memungkinkan untuk IPO, pasca membakar anggaran US$ 2,36 miliar untuk keperluan ekspansi di semester I-2019. Setidaknya, WeWork membutuhkan suntikan dana segar untuk meningkatkan valuasi di kisaran US$ 3 miliar sampai US$ 4 miliar pada saat IPO.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×