Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dewan redaksi Wall Street Journal menerbitkan opini yang tajam pada hari Sabtu (1/2/2025) yang mencantumkan semua alasan yang salah untuk rencana tarif Presiden Trump.
Media tersebut memprediksi bakal terjadi tren penurunan dalam perdagangan dan kemampuan manufaktur setelah sanksi yang ditandatangani.
Pada hari Sabtu lalu Trump memberlakukan tarif yang signifikan pada Kanada, Meksiko, dan China, yang memicu potensi perang dagang.
“Tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan China telah DITANDATANGANI! Langkah berani ini meminta pertanggungjawaban negara-negara ini untuk menghentikan imigrasi ilegal dan aliran obat-obatan berbahaya seperti fentanil,” tulis Juru bicara Gedung Putih Harrison Fields di platform sosial X.
Namun, mengutip The Hill, Wall Street Journal menanggapi kebijakan ini dengan tajam.
"Selain China, pembenaran Trump atas serangan ekonomi terhadap negara-negara tetangga ini tidak masuk akal," tulis dewan redaksi Wall Street Journal.
Penulis menentang gagasan bahwa harga impor dan ekspor yang terlalu tinggi akan mendesak pemerintah negara-negara tetangga untuk membendung aliran obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Begini Reaksi Miliarder, Pimpinan Industri, & Eksekutif AS Atas Tarif Trump
"Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa mereka telah 'memungkinkan obat-obatan terlarang mengalir ke Amerika.' Namun, obat-obatan telah mengalir ke AS selama beberapa dekade, dan akan terus mengalir selama orang Amerika terus menggunakannya," tulis tajuk rencana The Wall Street Journal.
"Tidak ada negara yang dapat menghentikannya," bunyi tajuk tersebut.
Dewan tersebut membantah anggapan bahwa meningkatkan biaya transaksi bisnis antar perbatasan akan menghasilkan ekonomi yang lebih baik.
"Trump terkadang terdengar seolah-olah AS tidak boleh mengimpor apa pun, bahwa Amerika dapat menjadi ekonomi yang sangat tertutup yang membuat segalanya di dalam negeri. Ini disebut autarki, dan ini bukanlah dunia tempat kita tinggal, atau dunia yang kita inginkan untuk ditinggali, seperti yang mungkin akan segera diketahui oleh Trump,” jelas Wall Street Journal.
Baca Juga: Trump: Warga AS Bisa Merasakan Penderitaan Akibat Perang Dagang