Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - OMAHA. Investor kawakan Warren Buffett memberikan penilaian optimistis terhadap kemampuan Amerika Serikat (AS) untuk menahan krisis, bahkan ketika ia mengakui bahwa pandemi virus corona dapat memiliki berbagai dampak pada perekonomian.
Buffett, yang berusia 89 tahun, berbicara pada pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, yang diadakan hampir untuk pertama kalinya, tanpa pemegang saham, karena pandemi virus corona. Pertemuan disiarkan oleh Yahoo Finance pada Sabtu (2/5).
Buffett mengatakan, dampak potensial dari pandemi tersebut, yang telah menghancurkan ekonomi global, memiliki jangkauan "sangat luas".
Baca Juga: Terpukul corona, perusahaan Warren Buffett catat rekor kerugian hampir US$ 50 miliar
Tetapi dia mempertahankan optimismenya yang biasa bahwa AS akan berhasil dengan sukses, dengan menyebut kemunculannya dari krisis seperti Perang Dunia II dan pandemi influenza satu abad yang lalu.
"Ini benar-benar eksperimen. Aku tetap yakin ... bahwa pada dasarnya tidak ada yang bisa menghentikan Amerika Serikat," tegas Buffett.
Pertemuan tahunan dimulai beberapa jam setelah Berkshire melaporkan rekor rugi bersih kuartal pertama sebesar US$ 49,75 miliar. Ini mencerminkan kerugian besar yang belum direalisasi pada kepemilikan saham biasa seperti Bank of America Corp dan Apple Inc selama krisis pasar.
Sementara laba operasional triwulanan naik 6%, beberapa bisnis besar termasuk kereta api BNSF membukukan penurunan. Mengutip Reuters, Berkshire mengatakan, beberapa dari sekitar 90 bisnisnya menghadapi efek negatif yang parah dari Covid-19.
Buffett juga membiarkan saham tunai Berkshire melonjak hingga US$ 137,3 miliar pada tanggal 31 Maret, mencerminkan kesulitan dalam menemukan tempat yang baik untuk berinvestasi.
Baca Juga: Tiga tips menjaga pikiran dan tubuh sesuai nasihat Warren Buffett
Pertemuan tahunan yang biasanya berlangsung tiga hari ini biasanya menarik puluhan ribu orang ke Omaha untuk apa yang oleh Buffett disebut "Woodstock for Capitalists."
Buffett diharapkan menjawab pertanyaan pemegang saham pada pertemuan tersebut.
Dia bergabung dengan Wakil Ketua Greg Abel, 57, yang memiliki pengawasan sehari-hari di bisnis non-asuransi Berkshire, dan dianggap oleh banyak analis dan investor sebagai kandidat utama untuk akhirnya menggantikan Buffett sebagai chief executive officer.