kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Warren Buffett Tak Memandang Emas Sebagai Aset Berharga, Mengapa?


Rabu, 11 September 2024 / 03:58 WIB
Warren Buffett Tak Memandang Emas Sebagai Aset Berharga, Mengapa?
ILUSTRASI. Waren Buffett bukan salah satu investor terhebat dunia lewat investasi emas. REUTERS/Rick Wilking


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia juga bilang, masalah terbesarnya dengan emas adalah bahwa logam mulia ini tidak dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. Nilainya naik dan turun berdasarkan pada apa yang orang lain bersedia bayar untuk itu, bukan berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.

"Produktivitas membangun kekayaan, bukan emas," kata Buffett mengakhiri kecamannya pada emas dalam surat itu dan membandingkannya dengan aset produktif yang dia sukai.

Baca Juga: Bisnis Warren Buffett tak kebal virus corona, ini buktinya

Namun, investor masih memilih emas daripada aset produktif ini sepanjang waktu. Aset yang akan menghasilkan jagung dan kapas dan minyak dan gas lebih lama dari masa hidup kita. Sedangkan emas tidak akan bergeming dan tetap tidak mampu menghasilkan apa-apa. Singkatnya, Warren Buffett berkata, "Anda bisa membelai kubus, tetapi kubus tidak akan merespons."

Ada lagi alasan bagus mengapa Warren Buffett membenci emas. Orang yang membeli emas mengharapkan orang yang lebih bodoh untuk membelinya dari mereka dengan harga yang lebih tinggi di masa mendatang. "Tapi itu bukan investasi, itu perjudian," jelasnya seperti yang dikutip dari The Motley Fool.

Baca Juga: Warren Buffett buyback saham Berkshire Hathaway senilai Rp 75,03 Triliun

Sebaliknya, Warren Buffett berusaha mengelilingi dirinya dengan aset yang terus-menerus menghasilkan nilai. Pendapatan yang mengalir melalui bisnis diinvestasikan kembali pada lini bisnis baru yang menghasilkan lebih banyak pendapatan. Ini adalah siklus yang tidak pernah berakhir di mana kekayaan baru diciptakan setiap tahun.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×