kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Warren Buffett Tetap Genggam Saham Perusahaan Ini Meski Sudah Naik 22.400%


Rabu, 30 April 2025 / 08:31 WIB
Warren Buffett Tetap Genggam Saham Perusahaan Ini Meski Sudah Naik 22.400%
ILUSTRASI. Warren Buffett, investor legendaris yang dijuluki Oracle of Omaha, telah mencetak banyak kesuksesan lewat portofolio investasi Berkshire Hathaway.


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, investor legendaris yang dijuluki "Oracle of Omaha", telah mencetak banyak kesuksesan lewat portofolio investasi Berkshire Hathaway.

Salah satu investasi jangka panjang paling menguntungkan dalam portofolio tersebut adalah saham Coca-Cola.

Sejak pertama kali diakuisisi pada April 1975, saham Coca-Cola telah menghasilkan total imbal hasil sebesar 22.400%. Nilai investasi awal sebesar US$ 1.000 pada saat itu kini setara dengan sekitar US$ 225.000 per April 2024.

Baca Juga: Warren Buffett Justru Borong Saham yang Analis Wall Street Rekomendasikan Jual

Coca-Cola saat ini merupakan salah satu dari tiga kepemilikan terbesar Berkshire Hathaway, bersama Apple dan American Express.

Nilai saham Coca-Cola yang dimiliki oleh Berkshire tercatat mencapai US$29 miliar, menjadikannya salah satu pilar utama portofolio perusahaan tersebut.

Buffett menyukai Coca-Cola karena beberapa alasan fundamental. Pertama, perusahaan ini memiliki "parit ekonomi" yang kuat yakni keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, berkat merek globalnya yang ikonik dan jangkauan produk di lebih dari 200 negara.

Strategi pemasaran yang konsisten, seperti sponsor Olimpiade, menjaga visibilitas merek secara global.

Selain itu, Coca-Cola memiliki kekuatan penetapan harga yang tinggi. Konsumen yang loyal memungkinkan perusahaan menaikkan harga tanpa kehilangan permintaan secara signifikan.

Baca Juga: Properti Tak Dilirik, Ini 3 Sektor yang Jadi Incaran Warren Buffett di Pasar Saham

Model bisnis Coca-Cola yang fokus pada penjualan konsentrat kepada mitra pembotolan juga menghasilkan margin operasional yang tinggi. Dalam satu dekade terakhir, margin operasional perusahaan tercatat rata-rata sebesar 27%.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×