Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - GENEVA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tiga rumah sakit di Gaza yang dikepung Israel telah meminta bantuan untuk mengevakuasi pasien dan perencanaan telah dimulai.
Asal tahu, rumah sakit telah menjadi sasaran pengeboman dalam konflik Israel-Hamas dan semua rumah sakit di bagian utara daerah kantong tersebut secara efektif telah berhenti berfungsi secara normal.
Baca Juga: 28 Bayi Prematur di RS Al-Shifa Gaza Dievakuasi di Tengah Kepungan Tank Israel
Meskipun masih menampung beberapa pasien yang tidak dapat melarikan diri dan warga Gaza yang mengungsi.
Juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan, evakuasi adalah pilihan terakhir. "Ini merampas seluruh populasi di utara dari sarana untuk mencari (perawatan) kesehatan," katanya dalam sebuah konferensi pers di Jenewa pada hari Selasa (20/11).
Ketiga rumah sakit tersebut adalah Al Shifa, tempat sekelompok bayi telah diselamatkan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Al Ahli.
"Sejauh ini masih dalam tahap perencanaan tanpa rincian lebih lanjut," tambahnya.
Baca Juga: Serangan Hizbullah ke Israel Makin Intens, Gunakan Drone, Artileri, dan Rudal
Pada pengarahan yang sama, badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) memperingatkan risiko "wabah penyakit massal" yang dapat menyebabkan angka kematian anak meningkat di daerah padat penduduk di mana ribuan orang berjejalan di tempat penampungan yang penuh sesak.
"Jika akses anak-anak terhadap air dan sanitasi di Gaza terus dibatasi dan tidak memadai, kita akan melihat lonjakan jumlah anak yang meninggal secara tragis - namun dapat dihindari," ujar juru bicara UNICEF, James Elder.