kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: 90% kasus virus corona datang dari Eropa dan Amerika Serikat


Selasa, 14 April 2020 / 18:21 WIB
WHO: 90% kasus virus corona datang dari Eropa dan Amerika Serikat
ILUSTRASI. Logo di luar gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pertemuan dewan eksekutif tentang pemutakhiran wabah virus corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kasus baru virus corona menurun di beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Spanyol. Tapi, wabah masih terus meningkat di Inggris dan Turki.

"Wabah global secara keseluruhan, 90% kasus datang dari Eropa dan Amerika Serikat. Jadi, kita tentu belum melihat puncaknya," kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (14/4).

"Di China, ancaman terbesar adalah kasus impor," ujarnya merujuk pada data terbaru. "Kita seharusnya tidak benar-benar mengharapkan vaksin baru tersedia 12 bulan lagi atau lebih," imbuh dia seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China uji coba dua vaksin virus corona pada manusia

China akan melakukan uji coba dua vaksin eksperimental pada manusia. Melansir media pemerintah China, Reuters melaporkan, vaksin eksperimental itu dikembangkan Sinovac Biotech dan Institut Produk Biologi Wuhan.

Pada Maret lalu, China memberi lampu hijau untuk uji klinis lain buat calon vaksin virus corona yang Akademi Ilmu Kedokteran Militer China kembangkan dengan dukungan militer dan perusahaan bioteknologi CanSino Bio.

Lampu hijau tersebut menyala tak lama setelah Modena, produsen obat asal Amerika Serikat (AS), mengatakan, telah memulai tes pada manusia untuk vaksin mereka bersama Institut Kesehatan Nasional AS.

Baca Juga: Tembus 3.000 kasus corona, Singapura dalam situasi kritis

GlaxoSmithKline Plc dan Sanofi SA mengatakan pada Selasa (14/4), mereka juga akan mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona yang menyebar sangat cepat di dunia.

Kedua perusahaan pembuat obat tersebut menyatakan, mereka berharap bisa memulai uji klinis untuk vaksin pada paruh kedua tahun ini. Jika berhasil, vaksin akan tersedia pada semester dua tahun depan.




TERBARU

[X]
×