kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   -35.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.754   116,00   0,69%
  • IDX 6.210   241,64   4,05%
  • KOMPAS100 890   46,07   5,46%
  • LQ45 705   35,98   5,37%
  • ISSI 192   6,68   3,60%
  • IDX30 372   18,94   5,36%
  • IDXHIDIV20 451   18,94   4,39%
  • IDX80 101   5,17   5,40%
  • IDXV30 106   4,41   4,35%
  • IDXQ30 123   5,42   4,60%

WHO sangat prihatin dengan penderita Long COVID-19, ada 200 gejala


Kamis, 05 Agustus 2021 / 15:03 WIB
WHO sangat prihatin dengan penderita Long COVID-19, ada 200 gejala
ILUSTRASI. Menurut WHO, Long COVID-19 menjadi salah satu aspek pandemi yang paling misterius. REUTERS/Denis Balibouse.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

Sedikit yang diketahui tentang mengapa beberapa orang, setelah melewati fase akut, berjuang untuk pulih dan menderita gejala yang berkelanjutan, termasuk sesak napas, kelelahan ekstrem, kabut otak serta gangguan jantung dan neurologis.

Janet Diaz, Pemimpin Perawatan Klinis dalam Program Kedaruratan WHO yang memimpin upaya Long COVID-19, mengatakan, ada lebih dari 200 gejala yang dilaporkan. Termasuk nyeri dada, kesemutan, dan ruam.

Diaz bilang, beberapa pasien memiliki gejala yang berlanjut dari fase akut. Yang lain menjadi lebih baik dan kemudian kambuh, dengan kondisi yang bisa datang dan pergi. Sementara yang lain punya gejala yang baru muncul setelah sembuh dari fase akut.

Menurut Diaz, beberapa orang memiliki kondisi pasca-COVID-19 selama tiga bulan, dan yang lain hingga enam bulan.

"Kami khawatir, mungkin ada sebagian kecil yang berlangsung hingga sembilan bulan, dan lebih lama dari itu," katanya, seperti dilansir Channel News Asia.

Selanjutnya: WHO: Akan lebih banyak lagi varian lebih menular selama virus corona terus menyebar



TERBARU

[X]
×