Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan badan kesehatan PBB itu menyarankan agar warga asing tidak ditarik dari kota Wuhan di China tengah.
Meski, sudah ada 106 korban meninggal di kota yang menjadi pusat penyebaran wabah virus corona ini.
Baca Juga: Meski makin meluas, WHO percaya kemampuan China kendalikan virus corona
Dilansir dari South China Morning Post, dalam pertemuan dengan para pejabat China di Beijing, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan itu memiliki kepercayaan penuh pada langkah-langkah pencegahan yang telah diadopsi China untuk mengekang penyebaran penyakit tersebut.
Dengan 1.771 kasus baru yang dikonfirmasi dari virus di daratan China pada hari Selasa, ia mengatakan WHO sadar bahwa beberapa negara berencana untuk mengevakuasi warganya.
Tapi WHO menyarankan untuk tidak melakukannya. Dia mengatakan tidak perlu bereaksi berlebihan dan orang-orang harus tetap tenang.
Baca Juga: Cegah virus corona, warga Korea Selatan tolak kedatangan turis China
Korea Selatan mengatakan berencana mengirim pesawat sewaan ke Wuhan pada Kamis dan Jumat untuk menerbangkan warganya yang terdampar di Wuhan.
"Kami akan secara sukarela mengambil tindakan, seperti mengirim pesawat pada tanggal 30 dan 31 Januari untuk warga Korea Selatan yang tinggal di Wuhan yang ingin kembali," kata Perdana Menteri Korea Sealatan Chung Sye-kyun.
Sementara Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warganya dari daerah yang terkena dampak di China.
Sementara Spanyol bekerja dengan China dan Uni Eropa untuk memulangkan sekitar 20 warganya yang masih di Wuhan. Jepang mengirim pesawat ke Wuhan pada hari Selasa untuk mulai menerbangkan warganya.
Baca Juga: Gawat, China kekurangan pasokan alat medis untuk menanggulangi virus corona
Dalam pertemuannya dengan Adhanom Ghebreyesus, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan negaranya akan terus bekerja sama dengan WHO dan masyarakat internasional secara transparan.
"Dengan kepemimpinan yang kuat dari kawan [Presiden] Xi Jinping dan keuntungan dari sistem sosialis, serta pengalaman dari Sars, kami lebih tegas dalam menangani epidemi ini dengan tindakan yang lebih kuat dan lebih cepat," kata Wang.