kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Xi Jinping: Masa Depan China Cerah, Tapi Jalannya Tidak Mulus


Jumat, 29 September 2023 / 05:55 WIB
Xi Jinping: Masa Depan China Cerah, Tapi Jalannya Tidak Mulus
ILUSTRASI. Pada Kamis (28/9/2023), Presiden China Xi Jinping menyerukan kepada warga negaranya untuk bekerja sama dalam persatuan. Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada jamuan makan malam sebelum peringatan 74 tahun berdirinya China modern pada hari Kamis (28/9/2023), Presiden China Xi Jinping menyerukan kepada warga negaranya untuk bekerja sama dalam persatuan. Pidato Xi kali ini mendapatkan sorotan karena biasanya disampaikan oleh perdana menteri China.

Melansir Reuters, sejak menjabat sebagai presiden pada bulan Maret 2013, Xi sebelumnya telah menyampaikan pidato dua kali pada acara hari jadi China, yang biasanya diadakan di malam Hari Nasional pada tanggal 1 Oktober. Pada tahun-tahun lain, pidato tersebut disampaikan oleh perdana menterinya.

Xi pertama kali menyampaikannya pada tahun 2014 di hadapan lebih dari 3.000 tamu yang hadir, jauh lebih banyak dari jumlah tamu yang biasanya hanya mencapai 1.200 orang. Pada tahun 2019, Xi kembali menyampaikan pidato pada acara yang pada tahun itu menandai peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Pidato kali ketiga dilakukan pada Kamis (28/9/2023), tiga hari sebelum HUT China ke-74.

“Masa depan China cerah, tapi jalan ke depan tidak akan mulus,” kata Xi kepada sekitar 800 tamu undangan yang hadir, di mana beberapa di antaranya adalah diplomat asing, pada acara yang dihelat di Aula Besar Rakyat di jantung kota Beijing.

Baca Juga: Menhan China Menghilang Selama Sebulan, Kementeriannya Tetap Tutup Mulut

Pada awal masa jabatan ketiga Xi yang memecahkan preseden sebagai presiden pada tahun 2023, lanskap politik dalam negeri China telah berubah. Salah satunya adalah menghilangnya dua menteri kabinet dan komandan militer tinggi yang tidak dapat dijelaskan oleh pemerintah.

Perubahan yang terjadi di tingkat tertinggi pemerintahan China ini telah memicu perbincangan di kalangan diplomat dan pakar mengenai pembersihan politik, dengan meningkatnya ketidakpastian yang berpotensi mengaburkan ekspektasi terhadap pembuatan kebijakan dan menghambat keterlibatan dengan pemerintah asing.

Pejabat terakhir yang menghilang secara misterius dari pandangan publik adalah Menteri Pertahanan Li Shangfu. Dia terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus saat memberikan pidato penting di forum keamanan dengan negara-negara Afrika.

Baca Juga: Kondisi Ekonomi China Buruk, Ini Penyebabnya

Tidak jelas siapa yang akan menjadi wajah militer China  ketika Beijing mengadakan acara diplomasi pertahanan terbesarnya, Forum Xiangshan, pada tanggal 29-31 Oktober.

Menurut rekaman yang disiarkan oleh lembaga penyiaran nasional China, pada acara hari Kamis, Xi mengatakan kepada para tamunya bahwa China harus terus mengatasi “rintangan”. Pada saat yang bersamaan, perdana menteri China Li Qiang, mendengarkan dengan penuh perhatian di meja perjamuannya.

“Kekuatan kita berasal dari persatuan dan kepercayaan diri yang lebih berharga daripada emas,” kata Xi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×