kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.750   24,00   0,14%
  • IDX 8.435   64,71   0,77%
  • KOMPAS100 1.171   11,30   0,97%
  • LQ45 852   8,13   0,96%
  • ISSI 295   2,30   0,78%
  • IDX30 446   2,54   0,57%
  • IDXHIDIV20 513   4,22   0,83%
  • IDX80 132   1,22   0,93%
  • IDXV30 137   0,71   0,52%
  • IDXQ30 142   1,26   0,90%

Zohran Mamdani Ajak 1 Juta Pengikutnya Boikot Starbucks, Apa yang Terjadi?


Senin, 17 November 2025 / 05:30 WIB
Zohran Mamdani Ajak 1 Juta Pengikutnya Boikot Starbucks, Apa yang Terjadi?
ILUSTRASI. Wali Kota New York terpilih, Zohran Mamdani, menyerukan kepada lebih dari 1 juta pengikutnya di platform X untuk memboikot Starbucks. REUTERS/Shannon Stapleton


Sumber: foxnews | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Wali Kota New York terpilih, Zohran Mamdani, menyerukan kepada lebih dari 1 juta pengikutnya di platform X untuk memboikot Starbucks.

“Pekerja Starbucks di seluruh Amerika sedang melakukan aksi mogok karena praktik ketenagakerjaan yang tidak adil dan memperjuangkan kontrak kerja yang layak,” tulis politisi berusia 34 tahun itu pada Kamis, seperti yang dilansir Fox News.

Dia menambahkan, “Selama mereka mogok, saya tidak akan membeli Starbucks — dan saya meminta kalian bergabung. Bersama, kita bisa mengirim pesan yang jelas: Tidak ada kontrak, tidak ada kopi.”

Pada hari yang sama, Starbucks Workers United — serikat pekerja yang mewakili sebagian karyawan Starbucks — mengumumkan mogok kerja tanpa batas waktu dalam aksi yang mereka sebut “Red Cup Rebellion.”

Melalui unggahan mereka, serikat itu menyatakan:

“Mulai hari ini, pekerja Starbucks di seluruh negeri resmi MOGOK. Dan kami siap menjadikan ini aksi mogok ULP terbesar dan terpanjang dalam sejarah Starbucks. Katakan bersama kami: #NoContractNoCoffee — JANGAN BELI STARBUCKS selama aksi mogok ini!”

Baca Juga: Media Asing Soroti Rencana Redenominasi Rupiah, Ini Dampaknya bagi Masyarakat & Turis

Kamis itu juga bertepatan dengan Red Cup Day, acara tahunan di mana pelanggan bisa mendapatkan gelas merah edisi liburan secara gratis.

Dalam pernyataan ke Fox News Digital, Jaci Anderson, Direktur Komunikasi Global Starbucks, memberikan respons berbeda.

“Terkait acara tahunan Reusable Red Cup Day — kami justru mencatat hasil luar biasa. 99% gerai kami tetap buka dan melayani pelanggan, dan penjualan melampaui target. Ini menjadi Red Cup Day terbaik yang pernah ada,” jelasnya.

Ia juga membantah narasi dari serikat pekerja:

“Kami kecewa karena Workers United — yang hanya mewakili kurang dari 4% karyawan kami — memilih melakukan mogok alih-alih kembali ke meja perundingan. Kurang dari 1% gerai kami mengalami gangguan, dan sebagian besar dari 240.000 mitra (karyawan) kami tetap bekerja dengan antusias merayakan Reusable Red Cup Day.”

Tonton: Terpilih Jadi Wali Kota New York, Zohran Mamdani Langsung Ingin Tangkap Netanyahu

Anderson menambahkan bahwa Starbucks siap bernegosiasi:

“Kami sudah jelas: begitu serikat siap kembali berunding, kami siap berbicara. Fakta menunjukkan orang senang bekerja di Starbucks. Keterlibatan karyawan meningkat, tingkat keluar karyawan separuh rata-rata industri, dan kami menerima lebih dari 1 juta lamaran kerja tiap tahun.”

Dia juga menambahkan, “Kesepakatan apa pun harus mencerminkan kenyataan bahwa Starbucks menawarkan pekerjaan terbaik di sektor ritel — dengan rata-rata gaji dan tunjangan setara lebih dari US$ 30 per jam.”

Mamdani terpilih sebagai wali kota pada 4 November setelah kemenangan mengejutkan dalam pemilihan awal Demokrat pada Juni lalu sebagai seorang demokrat sosialis. Dalam dua kesempatan pemilu tersebut, ia mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, yang maju sebagai kandidat Independen.

Baca Juga: Ini Alasan Warren Buffett Nekat Beli Saham Alphabet Saat Harga Sudah Meroket

Kesimpulan

Aksi mogok karyawan Starbucks meluas, dan Zohran Mamdani menggunakan platform publiknya untuk memperkuat boikot sebagai bentuk tekanan terhadap perusahaan. Serikat pekerja menuntut kontrak kerja yang dianggap lebih adil, sementara Starbucks menolak narasi bahwa aksi mogok berpengaruh signifikan. Perusahaan menyatakan operasional tetap berjalan normal dan mengklaim kompensasi serta kondisi kerja mereka sudah lebih baik dibanding standar industri. Di saat yang sama, keterlibatan figur politik seperti Mamdani menunjukkan bahwa isu ketenagakerjaan Starbucks kini berkembang menjadi perdebatan publik yang lebih besar — antara gerakan pro-serikat, perusahaan besar, dan citra pekerjaan di sektor ritel.

Selanjutnya: Menthobi Karyatama (MKTR) Optimistis Pendapatan Capai Rp 1,2 Triliun di Akhir 2025

Menarik Dibaca: Siap-Siap! Operasi Zebra 2025 Dimulai 17–30 November, Ini Target Pelanggarannya


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×