Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pihak berwenang Israel menyebutkan, jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Aksi kekerasan itu dipicu oleh kemarahan Palestina atas apa yang mereka pandang sebagai pembatasan Israel atas hak-hak mereka di Yerusalem, termasuk selama konfrontasi polisi dengan pengunjuk rasa di masjid Al-Aqsa.
Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran Gaza harus disertai dengan penarikan pasukan Israel di Yerusalem. Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa tidak pernah ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.
Baca Juga: Begini sejarah Palestina dan konfliknya dengan Israel
"Satu-satunya cara akan ada hubungan Hamas-Yerusalem adalah jika mereka setuju kami menenggelamkan mereka di 'Pantai Yerusalem' di Tel Aviv," kata menteri kabinet keamanan Tzachi Hanegbi kepada Channel 12 TV Israel pada Kamis pagi.
Hamas dianggap sebagai kelompok teroris oleh Barat dan Israel, yang menolak untuk mengakuinya.